"Saya sudah turunkan tim yang dipimpin langsung oleh pak Agus Pambagio, dia pengamat kebijakan publik, ini kami akan koordinasi," katanya di Labuan Bajo, Kamis (8/8).
Pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 Wita kapal pinisi bernama KLM Monalisa Satu dilaporkan tenggelam saat berlayar melintasi perairan laut di antara Pulau Batu Tiga dan Pantai Pink Beach Labuan Bajo.
Menparekraf mengaku sempat melihat bangkai kapal pinisi tersebut saat berada di Pink Beach kawasan TNK sekitar pukul 10.00 Wita dan semua penumpang kapal telah dievakuasi ke Labuan Bajo.
"Kapal saya dekat tapi karena sudah kosong, kami merapat sekitar jam 10, kejadiannya agak pagi, dikasih tunjuk ini yang tadi pagi dilaporkan pak Frans Teguh (Plt Dirut Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores), kami lihat KLM Monalisa Satu," katanya.
Lebih lanjut Menparekraf juga mendorong penataan yang terintegrasi karena melihat ramainya aktivitas di Pelabuhan Marina Labuan Bajo sebagai titik keberangkatan wisatawan ke kawasan TNK dan perairan di sekitarnya.
"Ini ada kunjungan termasuk saya melihat begitu ramainya di Marina pagi-pagi, berarti harus ada penataan yang secara lebih terintegrasi mengenai keselamatannya, keamanannya dan kelayakan dari masing-masing fasilitas yang akan digunakan wisatawan," katanya.
Baca juga: SAR evakuasi korban kapal pinisi tenggelam di Labuan Bajo
Baca juga: SAR evakuasi korban kapal pinisi tenggelam di Labuan Bajo
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mendorong otoritas pelabuhan agar memastikan kelayakan kapal benar-benar dilakukan secara optimal dengan melakukan pengecekan secara reguler guna mencegah kecelakaan kapal.
Baca juga: Sandiaga sebut Program AKI wujud nyata pemerintah dukung UMKM lokal
Baca juga: Sandiaga sebut Program AKI wujud nyata pemerintah dukung UMKM lokal
Kepada pengunjung atau wisatawan yang ingin berlayar ke kawasan TNK, Frans Teguh mengimbau agar memilih angkutan wisata yang memiliki kelayakan berlayar dan fasilitas yang lengkap.
"Tolong cari informasi yang tepat dengan kapal yang layak tapi jangan berpatokan pada harga yang murah, saya kira ini sesuatu yang kami edukasi dan sebaiknya juga mendapat informasi-informasi yang tepat dari kami bisa juga diminta pendapat dan saran," katanya.
Ia juga mengimbau kepada pemilik kapal untuk memastikan kelayakan kapal serta melengkapi sarana prasarana seperti pelampung, alat pemadam ringan dan jaket pelampung demi kenyamanan dan keamanan wisatawan.
"Karena kegiatan wisata kita adalah kegiatan wisata beresiko tinggi, sehingga hal-hal ini diperlukan aspek keamanan yang lebih kuat dan lebih utama diperhatikan baik oleh pengelola maupun juga pengunjung atau wisatawan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf turunkan tim tangani kecelakaan kapal di Labuan Bajo