Tim SAR hentikan pencarian nelayan jatuh dari tebing di Lembata
Tim SAR gabungan resmi menutup pencarian terhadap seorang nelayan bernama Andreas Tolok (30), warga Kampung Lerek, Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata...
Labuan Bajo (ANTARA) - Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan menghentikan pencarian seorang nelayan yang dilaporkan terjatuh dari tebing Pantai Atadei Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat melakukan aktivitas nyuluh siput pada 6 September 2024.
"Tim SAR gabungan resmi menutup pencarian terhadap seorang nelayan bernama Andreas Tolok (30), warga Kampung Lerek, Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan dihubungi dari Labuan Bajo, Jumat, (14/9).
Dia mengatakan Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama tujuh hari sejak korban dilaporkan terjatuh dari tebing Pantai Atadei dan korban dinyatakan hilang.
"Tim SAR gabungan pada hari ini pukul 18.00 Wita resmi menutup pencarian dengan hasil korban dinyatakan hilang, pencarian telah dimaksimalkan hingga hari ketujuh, namun memang tidak ada tanda-tanda signifikan penemuan korban dan pencarian tidak efektif lagi," katanya.
Proses penutupan pencarian itu, kata dia, dilakukan dengan evaluasi bersama keluarga korban. Tim SAR gabungan telah berusaha maksimal dengan melakukan perluasan pencarian hingga 2-4 Nautical Mile dari lokasi kejadian dengan menggunakan Rubber Boat Unit Siaga SAR Lembata serta penyisiran darat hingga 2-4 km.
"Kami menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga apabila masih terdapat kekurangan dalam pencarian ini serta turut berduka atas kejadian ini, apabila ada tanda-tanda penemuan di lain hari maka operasi SAR akan dibuka kembali," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi WNA asal China meninggal usai menyelam di Alor
Sebelumnya, Kantor Basarnas Maumere mendapatkan laporan dari Sekretaris Desa Dulir bernama Adi bahwa korban terjatuh pada 6 September 2024 sekitar pukul 22.00 WITA di sekitar Tanjung Atadei. Saat melakukan aktivitas nyuluh siput bersama istrinya, korban terseret arus.
Baca juga: SAR evakuasi wisatawan alami serangan jantung di Pulau Padar
"Masyarakat dan keluarga sudah melakukan upaya pencarian terhadap korban. Sejak waktu dilaporkan pada 7 September 2024 hingga penutupan pencarian hari ini korban belum dapat ditemukan," kata Supriyanto Ridwan.
"Tim SAR gabungan resmi menutup pencarian terhadap seorang nelayan bernama Andreas Tolok (30), warga Kampung Lerek, Kecamatan Atadei Kabupaten Lembata," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan dihubungi dari Labuan Bajo, Jumat, (14/9).
Dia mengatakan Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian selama tujuh hari sejak korban dilaporkan terjatuh dari tebing Pantai Atadei dan korban dinyatakan hilang.
"Tim SAR gabungan pada hari ini pukul 18.00 Wita resmi menutup pencarian dengan hasil korban dinyatakan hilang, pencarian telah dimaksimalkan hingga hari ketujuh, namun memang tidak ada tanda-tanda signifikan penemuan korban dan pencarian tidak efektif lagi," katanya.
Proses penutupan pencarian itu, kata dia, dilakukan dengan evaluasi bersama keluarga korban. Tim SAR gabungan telah berusaha maksimal dengan melakukan perluasan pencarian hingga 2-4 Nautical Mile dari lokasi kejadian dengan menggunakan Rubber Boat Unit Siaga SAR Lembata serta penyisiran darat hingga 2-4 km.
"Kami menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga apabila masih terdapat kekurangan dalam pencarian ini serta turut berduka atas kejadian ini, apabila ada tanda-tanda penemuan di lain hari maka operasi SAR akan dibuka kembali," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi WNA asal China meninggal usai menyelam di Alor
Sebelumnya, Kantor Basarnas Maumere mendapatkan laporan dari Sekretaris Desa Dulir bernama Adi bahwa korban terjatuh pada 6 September 2024 sekitar pukul 22.00 WITA di sekitar Tanjung Atadei. Saat melakukan aktivitas nyuluh siput bersama istrinya, korban terseret arus.
Baca juga: SAR evakuasi wisatawan alami serangan jantung di Pulau Padar
"Masyarakat dan keluarga sudah melakukan upaya pencarian terhadap korban. Sejak waktu dilaporkan pada 7 September 2024 hingga penutupan pencarian hari ini korban belum dapat ditemukan," kata Supriyanto Ridwan.