Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) penilaian indeks ketahanan daerah (IKT) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat guna menjaga perkembangan sektor pariwisata dari potensi bencana.
"Semua orang tahu bahwa sektor pariwisata di Manggarai Barat ini sungguh luar biasa," kata Direktur Pemetaan dan Evaluasi Resiko Bencana BNPB Ahmad Rizki dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (25/9).
Ia menambahkan sektor pariwisata memiliki kekuatan untuk mendongkrak peningkatan ekonomi daerah, sehingga diperlukan mitigasi sejak dini terhadap bencana.
Bencana, lanjut dia,dinilai tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga pada sektor ekonomi. Potensi bencana juga terdapat di wilayah Manggarai Barat.
Ia menjelaskan pentingnya berfokus pada bencana tsunami yang dinilai berpotensi terjadi di Labuan Bajo.
“Potensi bencana di semua wilayah itu ada termasuk di Manggarai Barat, tetapi khusus untuk Labuan Bajo, kita fokus di bencana tsunami sebab potensi tsunami itu ada,” katanya.
Ia menjelaskan melalui FGD bertema khusus pemetaan risiko bencana tsunami mendukung Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) itu dapat dilakukan pemetaan dan deteksi potensi kerugian.
Selain itu, melalui kegiatan FGD ini BNPB bisa mengetahui sejauh mana ketahanan bencana yang dimiliki oleh pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat.
“Sejauh mana ketahanan bencana yang dimiliki oleh pemerintah daerah, inilah yang perlu kita diskusikan," katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai Barat Isfridus Tobong mengungkapkan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan FGD tersebut di Labuan Bajo.