KJRI Guangzhou: Tak ada WNI korban insiden Zhuhai

id china,penabrakan mobil,zhuhai,ben perkasa drajat,kjri guangzhou

KJRI Guangzhou: Tak ada WNI korban insiden Zhuhai

Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

...Informasi final dari pihak berwenang, tidak ada korban warga negara asing, artinya tidak ada korban WNI, kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat kepada ANTARA di Beijing, China, pada Rabu, (13/11)

Beijing (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou mengumumkan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari aksi penabrakan mobil ke kerumunan pejalan kaki di kota Zhuhai, provinsi Guangdong, China

"Informasi final dari pihak berwenang, tidak ada korban warga negara asing, artinya tidak ada korban WNI," kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat kepada ANTARA di Beijing, China, pada Rabu, (13/11).

Diketahui seorang pria menabrakkan mobilnya ke kerumunan di luar sebuah stadium di kota Zhuhai pada Senin (11/11) malam sehingga mengakibatkan 35 orang tewas dan 43 orang lainnya terluka.

Pelaku adalah seorang pria dengan nama keluarga Fan berusia 62 tahun.

Kepolisian China mengatakan awalnya Fan mengendarai mobil SUV kecil melewati gerbang stadion olahraga itu. Ia yang memaksa masuk ke pusat olah raga tersebut dan menabrak orang-orang yang sedang berolahraga di jalan-jalan dalam kota.

Polisi menambahkan bahwa setelah aksinya itu, Fan juga mencoba untuk melukai dirinya sendiri dengan pisau di dalam mobil. Namun pria itu cepat diamankan pihak berwajib, meski saat ini menderita luka yang parah sehingga masih dalam keadan koma.

Aksi brutal teresbut dipicu ketidakpuasannya dengan pembagian harta dari perceraiannya, tapi tidak ada detail lain soal itu.

Insiden tersebut juga terjadi pada malam pertunjukan udara oleh Tentara Pembebasan Rakyat China yang diselenggarakan setiap tahun di kota tersebut.

Pusat olahraga untuk distrik kota Xiangzhou yang biasanya dikunjungi ratusan orang untuk berjalan kaki, berlari, bermain sepak bola hingga berdansa, setelah insiden tersebut, ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Merespons insiden yang menewaskan puluhan orang tersebut, Presiden Xi Jinping langsung menginstruksikan pejabat terkait bertindak untuk menangani korban luka.

Selain menuntut si pelaku dihukum, Presiden Xi juga menginstruksikan supaya otoritas setempat "sekuat tenaga mencegah terjadinya kasus-kasus ekstrem".


Baca juga: China siap negosiasi dengan RI terkait tumpang tindih di laut

Baca juga: Sebuah ledakan besar targetkan konvoi wisatawan China di Pakistan