Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendukung fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos) hunian tetap dan hunian sementara bagi warga terdampak bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Menteri Diana Kususmastuti mengatakan selain telah menurunkan personil, alat berat serta sarana air bersih dan sanitasi untuk membantu penanganan tanggap darurat, Kementerian PU juga tengah mempersiapkan pembangunan infrastruktur dasar untuk mendukung pembangunan Hunian Sementara (Huntara) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Huntap yang dikerjakan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
"Kita juga akan menyediakan infrastruktur dasarnya, air minumnya, persampahan, jalan dan sebagainya. Kita harus bersinergi bersama-sama antar kementerian," kata Diana di Jakarta, Senin, (25/11).
Upaya tanggap darurat terus dilakukan Kementerian PU dengan menyalurkan layanan air bersih dan sanitasi, termasuk memobilisasi alat-alat berat untuk membuka kembali akses masyarakat dan pembangunan infrastruktur dasar di lokasi hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara (Huntara).
Pemerintah saat ini tengah bergerak cepat untuk mempersiapkan hunian bagi masyarakat terdampak bencana mengingat kondisi cuaca yang sudah mulai memasuki musim hujan.
BNPB tengah menyiapkan dua titik lokasi hunian sementara dengan konsep bangunan rangka baja yang rencananya berasa di Kreser untuk menampung 355 KK dan di Kebun Desa Konga untuk 420 KK.
Selanjutnya Pemerintah bersama masyarakat tengah melakukan survei untuk menentukan lokasi pembangunan Hunian Tetap bagi masyarakat terdampak bencana dengan kriteria lokasi memiliki kontur datar, struktur tanah atau batuan aman, dekat jalan nasional, dan merupakan pilihan warga.
Rencananya Huntap untuk membantu hunian bagi 2.700 KK masyarakat terdampak bencana.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya akan mendukung pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos) di lokasi Hunian Tetap bagi masyarakat terdampak, seperti sarana penyediaan air minum dan sanitasi, termasuk perbaikan sekolah dan rumah ibadah.
Ditjen Cipta Karya juga telah menyalurkan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi di lokasi-lokasi pengungsian seperti 1 unit mobil tangki air, 1 unit mobil dump truck, 2 unit toilet portable, 3 unit hidran umum, dan dukungan 4 personil.
Sementara Direktorat Jenderal Bina Marga akan mendukung fasilitas akses jalan masuk ke lokasi hunian tetap yang telah disetujui masyarakat terdampak. Selain itu juga membantu BNPB dan Zipur TNI menyiapkan lahan atau clearing lahan untuk pembangunan Hunian Sementara di Desa Konga.
Ditjen Bina Marga telah menurunkan personil dan alat berat untuk membersihkan material vulkanik gunung merapi yang menutupi ruas jalan nasional serta membuka jalan akses untuk mengalirkan bantuan dan logistik meliputi 1 unit wheel loader untuk pembersihan material vulkanik, 1 unit water tank untuk penyiraman badan jalan, 1 unit truck crane, 1 unit pick up untuk kegiatan pengangkutan material, dan dukungan 22 personil.
Baca juga: Kemensos bangun posko khusus untuk kelompok rentan penyintas Lewotobi
Baca juga: Artikel - Bangkit mandiri para pengungsi erupsi Ginung Lewotobi
Baca juga: Artikel - Terjebak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki