Pariwisata Manggarai Barat saat ini sangat lesu

id Komodo

Pariwisata Manggarai Barat saat ini sangat lesu

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat saat berada di Pulau Komodo untuk melihat dari dekat perkembangan biawak raksasa komodo di pulau tersebut. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Sektor pariwisata di Manggarai Barat seperti Taman Nasional Komodo (TNK) dan keelokan alam Labuan Bajo, saat ini kondisinya sangat lesu akibat sepinya kunjungan wisarawan ke ujung barat Pulau Flores itu.
Kupang (ANTARA News NTT) - Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong mengakui bahwa sektor pariwisata di wilayah kerjanya seperti Taman Nasional Komodo (TNK) dan keelokan alam Labuan Bajo, saat ini kondisinya sangat lesu akibat sepinya kunjungan wisarawan ke ujung barat Pulau Flores itu.

"Pariwisata kami dalam dua bulan ini (Januari-Februari 2019) memang sangat lesu sekali, wisatawan juga sepi berkunjung ke Labuan Bajo dan TNK," katanya kepada Antara ketika dihubungi dari Kupang, Minggu (24/2).

Ia menjelaskan, belum lama ini sejumlah maskapai penerbangan yang sempat membatalkan layanan ke Kota Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.

"Garuda yang melayani rute Kupang-Ende-Labuan Bajo sempat tidak terbang, Wings Air yang langsung Kupang-Labuan Bajo juga tidak terbang, kemudian juga dengan maskapai penerbangan Citilink," katanya.

Maria mengaku pihaknya tidak mengetahui penyebab pembatalan layanan penerbangan ke Bandara Komodo di Labuan Bajo dari sejumlah maskapai di Tanah Air.

Namun, lanjutnya, kondisi tersebut turut menyumbang lemahnya kunjungan wisatawan ke daerah wisata di ujung barat Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

Menurut Maria, para pelaku wisata di daerah setempat juga mengakui bahwa geliat pariwisata di daerah itu sangat lemah dalam dua bulan ini.

Baca juga: Artikel - Taman Nasionan Komodo yang sedang dalam perbincangan

"Bahkan mereka bilang bulan-bulan ini merupakan yang paling buruk dalam catatan sejarah pariwisata di Manggarai Barat," katanya.

Ia menambahkan, kondisi kunjungan wisatawan yang sepi ini akan berdampak pada berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD) pemerintah daerah setempat.

"Apakah memang ini karena low season, kami tidak tahu, tapi kali sangat sepi dan pasti akan berdampak pada PAD kami di tahun ini," katanya.

Sepinya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo dan TNK tersebut sejak Gubernur NTT Viktor Laiskodat mewacanakan kenaikan tarif masuk bagi wisatawan asing ke TNK sebesar 500 dolar AS/orang dan 100 dolar AS/wisatawan nusantara.

Kondisi ini diperburuk lagi dengan kebijakan gubernur yang tdaik populer dengan mewacanakan penutupan Pulau Komodo di dalam kawasan TNK bagi aktivitas wisatawan selama setahun.

Baca juga: Bupati: Kaji kembali rencana penutupan Pulau Komodo
Baca juga: Penutupan Pulau Komodo tak merugikan pelaku wisata