Bayangkan tubuh manusia sebagai orkestra yang memainkan simfoni kehidupan. Dalam orkestra ini, setiap stresor adalah nada yang dapat memperkaya harmoni atau merusaknya. Hormesis adalah konduktor yang memastikan bahwa nada-nada itu dimainkan pada intensitas yang tepat. Ketika nada terlalu lemah, harmoni kehilangan kekuatannya. Ketika nada terlalu kuat, harmoni berubah menjadi kekacauan.
Namun, seperti setiap simfoni, harmoni ini membutuhkan latihan. Tubuh kita perlu "berlatih" menghadapi stres agar dapat merespons dengan cara yang adaptif. Inilah sebabnya mengapa olahraga, pola makan seimbang, dan paparan stres ringan dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Mereka bukan sekadar kebiasaan sehat; mereka adalah bentuk seni adaptasi yang membantu tubuh kita tetap tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.
Di kehidupan yang terus berdinamika ini, hormesis mengajarkan kita untuk merangkul tantangan sebagai peluang. Ia mengingatkan kita bahwa dalam dosis kecil, kesulitan bukanlah musuh, melainkan guru yang membantu kita tumbuh.
Hikmah sederhana namun mendalam yang mengajarkan kita bahwa, pada akhirnya, kehidupan adalah tentang menemukan keseimbangan di tengah ketidakseimbangan.
*) Dokter Dito Anurogo MSc PhD adalah alumnus PhD dari IPCTRM College of Medicine Taipei Medical University Taiwan, dosen FKIK Unismuh Makassar, penulis puluhan buku, trainer berlisensi BNSP, aktif di berbagai organisasi, reviewer puluhan jurnal nasional-internasional
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Misteri Hormesis: Rahasia di balik dosis kecil