Polda NTT: Kasus kecelakaan selama tahun 2024 capai 1.593 kasus

Kupang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sepanjang tahun 2024 jumlah kasus kecelakaan yang dialami pengendara bermotor mencapai 1.593 kasus atau mengalami kenaikan mencapai 6,2 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023.

"Berdasarkan data yang dilaporkan pada tahun 2024 angka kecelakaan di NTT naik 6,2 persen dan ini sangat mengkhawatirkan," kata Wakapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol Awi Setiyono kepada wartawan di Kupang, Senin.

Dia menjelaskan pada tahun 2023 angka kecelakaan lalu lintas di NTT mencapai 1.407 kasus. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas itu tidak terlepas dari tingginya angka pelanggaran lalu lintas di tahun 2024 yang mencapai 35.487 kasus.

"Sementara itu juga pelanggaran lalu lintas di tahun 2023 hanya mencapai 29.038 kasus" ujar dia.

Dia menjelaskan bahwa dengan tingginya kenaikan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di NTT, membuat anggota Polri dan masyarakat perlu berintrospeksi diri.

Menurutnya masyarakat dan Polri harus bersama-sama menertibkan lalu lintas untuk mengurangi angka kecelakaan maupun pelanggaran. Sebab ketertiban lalu lintas adalah bayangan dari peradaban suatu negara.

"Jika masyarakatnya tertib, itu mencerminkan negara yang lebih maju dan disiplin," tambah dia.

Dia menjelaskan bahwa operasi yang akan berlangsung selama 14 hari ke depan mulai dari Senin (10/2) hingga 23 Februari itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas guna menekan angka kecelakaan dan pelanggaran yang terus meningkat setiap tahunnya.

Brigjen Awi menyampaikan harapannya agar operasi ini benar-benar membawa perubahan nyata dalam budaya berlalu lintas masyarakat.

“Tentunya kita berharap masyarakat lebih tertib, karena dari beberapa kejadian, kami turut prihatin melihat angka kecelakaan lalu lintas yang terus meningkat setiap tahun,” ujar Brigjen Awi.