Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang Nusa Tenggara Timur mengapresiasi pelaksanaan pameran usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam rangka perayaan Paskah 2025 yang digelar oleh Pemuda Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).
“Patut diapresiasi dan harapannya kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang promosi UMKM, tetapi juga membuka peluang kerja sama dengan investor dan pelaku usaha yang lebih besar,” kata Wali Kota Kupang dr Christian Widodo dalam keterangan resmi di Kupang, Senin.
Adapun pameran tersebut digelar pada 19-21 April dan berlokasi di Pantai LLBK Kota Kupang.
Pameran itu diramaikan oleh 35 pelaku UMKM lokal dari berbagai klasis GMIT, serta menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Prosesi Paskah Pemuda GMIT 2025.
Christian juga mengatakan bahwa Paskah bukan sekadar seremonial keagamaan, melainkan perayaan kemenangan Kristus atas maut yang membawa harapan baru bagi semua.
Ia menekankan pentingnya kerja sama dari semua pihak, termasuk pemuda gereja demi membangun dan memberdayakan masyarakat Kota Kupang.
“Dalam setiap kesempatan, saya dan Kaka Serena selalu menyampaikan kepada warga Kota Kupang untuk tetap memiliki semangat meski menghadapi berbagai kesulitan. Kita harus miliki harapan baru, karena di dalam harapan dan persatuan, kita mampu bangkit,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Serena Francis turut menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
Ia menilai pameran UMKM itu merupakan langkah positif yang mampu memperkuat ekosistem UMKM di Kota Kupang. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan bahwa peran pemuda sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Anak muda jika diberi ruang dan saling bekerja sama, maka akan lahir gebrakan besar dengan hasil luar biasa. UMKM adalah tulang punggung ekonomi yang harus terus didukung,” katanya.
Serena juga menyampaikan rencana dua event besar yang akan digagas Pemerintah Kota Kupang dalam waktu dekat, yakni Kupang Sunday Market dan Sunset Cinema.
“Kupang Sunday Market atau ‘Saboak’ menggabungkan konsep modern dan tradisional, digelar dari Sabtu malam hingga Minggu sore. Ini menjadi ruang interaksi UMKM, petani, seniman, dan komunitas, sekaligus kampanye hidup sehat dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Sunset Cinema akan menjadi wahana hiburan di ruang terbuka yang menyajikan film keluarga, seni pertunjukan, hingga edukasi lingkungan, serta melibatkan UMKM.
“Taman kota harus hidup, menjadi ruang tumbuh yang inklusif bagi semua,” ujarnya.