Kupang (Antara NTT) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timr (NTT) mencatat kinerja perbankan di daerah itu sepanjang 2016 menunjukkan tren positif dan diharapkan meningkat pada 2017.
"Dari sisi perbankan, sepanjang 2016, menunjukkan kinerja yang positif, sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun 2017," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI NTT Naek Tigor Sinaga di Kupang, Rabu, terkait kinerja 2016 dan proyeksi perbankan 2017.
Dia menyebutkan kinerja positif itu dapat dilihat dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga Oktober 2016 yang mencapai Rp22,5 triliun.
Di sisi lain, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp22,6 triliun atau meningkat sebesar 13 persen (yoy) jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 7,4 persen (yoy).
Sementara itu, kredit UMKM tercatat sebesar Rp7,3 triliun atau meningkat secara tahunan sebesar 19,3 peren atau jauh lebih tinggi dibanding peningkatan kredit secara umum.
"Pangsa kredit UMKM di Provinsi NTT juga tercatat cukup besar yakni mencapai 32,6 persen jauh lebih tinggi dibanding pangsa nasional yang hanya sebesar 20,3 persen.
Ia menyebutkan sektor UMKM sebagai salah satu penopang utama perekonomian di Provinsi NTT perlu tetap didorong untuk berkembang dan meningkat setiap tahunnya.
Dari sisi kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL), katanya, sampai dengan Oktober 2016 NPL di NTT hanya sebesar 1,95 persen, atau di bawah nasional yang sebesar 3,25 persen atau di bawah ambang batas maksimal sebesar 5,0 persen.
"Pertumbuhan kredit yang tinggi disertai dengan angka NPL yang rendah, menunjukkan bahwa stabilitas sistem keuangan di Provinsi NTT masih terpelihara dengan baik, sebagai salah satu prasyarat utama dalam proses pembangunan ekonomi di daerah," katanya.
Di bidang sistem pembayaran, kata dia, terutama yang bersifat tunai, menunjukkan peningkatan pertumbuhan.
"Jumlah uang masuk (inflow) ke BI hingga November 2016 mencapai Rp4,02 triliun, sementara uang yang keluar (outflow) sebesar Rp4,25 triliun," katanya.
Posisi itu kemungkinan akan meningkat pada akhir 2016 dan diperkirakan net outflow berkisar pada angka Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun.
"Angka ini menunjukkan tingginya aktivitas perekonomian di Provinsi NTT terutama pada akhir tahun, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi NTT secara menyeluruh," kata Tigor Sinaga.
Kinerja Perbankan NTT 2016 Positif
Kinerja positif itu dapat dilihat dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga Oktober 2016 yang mencapai Rp22,5 triliun.