Kupang, NTT (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami pertumbuhan sebesar 4,55 persen pada triwulan I tahun 2025 dibandingkan triwulan I-2024 secara tahunan atau year-on-year (yoy).
“Perekonomian NTT bertumbuh positif sebesar 4,55 persen, yaitu dari Rp18,50 triliun (triwulan I-2024) menjadi Rp19,34 triliun (triwulan I-2025),” kata Kepala BPS Provinsi NTT Matamira B Kale dalam keterangannya, di Kupang, Senin.
Ia menyebutkan perekonomian NTT berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2025 mencapai Rp34,34 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp19,34 triliun.
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani NTT pada April turun 0,92 persen
Adapun pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yaitu sebesar 11,91 persen.
“Peningkatan pada perdagangan barang pangan terjadi seiring mulainya program Makanan Bergizi (MBG),” katanya lagi.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 3,42 persen.
Baca juga: BPS: Inflasi NTT sebesar 1,86 persen pada Maret 2025
Lebih lanjut, ia menjelaskan bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya atau quarter-to-quarter (q-to-q), ekonomi NTT pada triwulan I-2025 mengalami kontraksi sebesar 4,66 persen.
Sementara dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi terendah terjadi pada lapangan usaha konstruksi yang mengalami kontraksi sebesar 23,21 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi terdalam yaitu kontraksi sebesar 52,76 persen.
Ia menyebutkan struktur ekonomi NTT pada triwulan I-2025 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 28,83 persen.
Sementara itu, pada sisi pengeluaran masih didominasi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yaitu sebesar 66,31 persen.