Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT) bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkuat sinergi pengawasan dalam rangka membangun tata kelola pembangkit yang transparan dan akuntabel untuk mendukung penyediaan energi berkelanjutan di wilayah Flores.
Manager PLN UPK Flores, Tri Handoko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa menyatakan bahwa kunjungan BPKP menjadi momentum penting bagi PLN untuk terus meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi dalam pengelolaan pembangkit.
“Kami menyambut baik kehadiran BPKP sebagai mitra strategis dalam mendorong penguatan tata kelola. Ini adalah bagian dari komitmen kami menjaga transparansi dan kualitas layanan,” kata Tri.
Tri menambahkan bahwa kunjungan BPKP dalam rangka evaluasi dan pendalaman terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Dalam kunjungan itu BPKP meninjau langsung pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Rangko di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Tim BPKP dan manajemen PLN juga membahas sejumlah hal, antara lain kinerja pembangkit, pengelolaan anggaran, serta pemenuhan regulasi dan standar operasional yang berlaku.
Anggota tim BPKP, Yuangga Dharma Sejati, menjelaskan bahwa kehadiran lembaganya bertujuan untuk memastikan seluruh program dan kegiatan berjalan sesuai ketentuan serta memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.
“Sinergi antara pengawas dan pelaksana menjadi kunci dalam menciptakan sistem tata kelola yang kuat. PLN sudah menunjukkan komitmen dalam hal itu,” ujar Yuangga.
General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono, menambahkan bahwa pengawasan merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat nilai perusahaan melalui penerapan GCG.
“GCG menjadi landasan penting untuk membentuk perusahaan yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan. Ini mencakup prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingan,” katanya.
Selain diskusi, tim BPKP juga melakukan inspeksi langsung ke area operasional PLTMG Rangko, termasuk peninjauan dokumen pendukung dan dialog teknis dengan tim lapangan.
Hasil evaluasi dari kunjungan ini diharapkan menjadi rekomendasi penting untuk penguatan sistem tata kelola dan peningkatan kinerja pembangkit dalam mendukung keandalan pasokan listrik di Labuan Bajo, yang menjadi bagian dari kawasan pariwisata super prioritas nasional.