Pengamat: NTT tetap diperhitungkan dalam Pilpres 2019

id ahmad atang pilpres

Pengamat: NTT tetap diperhitungkan dalam Pilpres 2019

Pengamat politik Ahmad Atang (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

"Secara politik, Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap diperhitungkan dalam mendulang suara pada Pilpres 2019," kata Ahmad Atang.
Kupang (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang, MSi mengatakan secara politik, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap diperhitungkan dalam mendulang suara pada pilpres 2019.

"Secara politik, NTT tetap diperhitungkan dalam mendulang suara pada Pilpres 17 April 2019 mendatang, baik oleh pasangan calon nomor urut 01 maupun paslon nomor urut 02," kata Ahmad Atang kepada Antara di Kupang, Kamis (14/3).

Menurut Ahmad Atang, jumlah pemilih di NTT pada Pileg dan Pilpres mendatang lebih dari 3 juta jiwa.  

Dilihat dari aspek demografis, kata dia, jumlah tersebut tergolong kecil jika dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.  

Namun secara politik, sekecil apapun suara pemilih sangat bermakna dalam menentukan kemenangan pasangan calon.  

Dengan demikian maka posisi NTT tetap diperhitungkan dalam mendulang suara pada pilpres mendatang, baik oleh paslon 01 maupun paslon 02, kata mantan Pembantu Rektor I UMK ini.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Timur menaikkan target kemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo Ma`ruf Amin pada Pemilu 2019 dengan perolehan suara lebih dari 90 persen.

"Target kemenangan ini naik dari sebelumnya 85 persen karena ada perkembangan survei yang kami dapatkan menunjukkan elektabilitas Jokowi di NTT meningkat," kata Ketua DPD I Golkar NTT Melkiades Laka Lena.

Ia menjelaskan, dalam hasil rapat tim kampanye daerah untuk pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Maruf, bersama para pimpinan partai di daerah ini sebelumnya menyepakati target kemenangan sebesar 85 persen suara.

Namun, dalam perjalanan,  target ini dinaikkan dengan berbagai perhitungan menjadi lebih dari 90 persen karena hasil survei elektabilitas Jokowi menunjukkan perkembangan yang bagus dan signifikan.

Pihaknya optimistis target kemenangan ini dapat tercapai dengan dukungan kerja dari berbagai elemen seperti relawan, partai politik, calon legislatif, kepala daerah, dan lainnya. 

Baca juga: Pilpres 2019 sudah menjurus ke politik harga diri
Baca juga: Pilpres 2019 hanya mengulangi drama 2014