Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menekankan peran aktif Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUP) dalam menjaga semangat toleransi di wilayah tersebut.
“FKUB menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga kerukunan dan toleransi di Kota Kupang,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Hal ini ia sampaikan saat mengukuhkan pengurus FKUB Kota Kupang periode 2025-2030.
Ia menegaskan FKUB berperan sebagai jembatan harmoni antarumat beragama, penguat moderasi beragama, sekaligus peneguh nilai kemanusiaan.
Menurut dia, keberagaman di Kota Kupang selama ini bukan menjadi penghalang, melainkan sumber kekuatan bersama.
Hal tersebut dibuktikan dengan capaian Kota Kupang yang masuk 10 besar Indeks Kota Toleran (IKT) di Indonesia.
"Kebersamaan dan gotong royong membuat perbedaan justru semakin menguatkan kita," tambah Christian
Lebih lanjut, ia juga meminta FKUB membantu pemkot mengedukasi masyarakat terkait pembatasan jam pesta malam hari.
Ia mengungkapkan banyak laporan dari warga mengenai gangguan akibat pesta hingga larut malam yang kerap memicu konflik antarwarga bahkan kecelakaan lalu lintas.
Untuk itu, ia meminta pemberlakuan jam malam hingga pukul 22.00 WITA.
"Saya mohon FKUB ikut membantu sosialisasi soal jam malam. Ini demi kenyamanan bersama dan untuk mencegah keributan maupun kecelakaan," tegasnya.
Christian turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran FKUB, baik pengurus lama maupun baru, yang selalu menjadi mitra strategis Pemkot Kupang dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Dalam kepengurusan baru tersebut, Pdt. Mercy Paula Pattikawa dikukuhkan sebagai Ketua FKUB Kota Kupang periode 2025-2030.

