Kupang (ANTARA) - Sebanyak delapan petugas penyelenggara Pemilu serentak 2019 di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan sakit dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
"Para petugas penyelenggara Pemilu itu tersebar di empat kecamatan yakni tiga orang dari Kecamatan Waigete, dua orang dari Kecamatan Alok, dan Kecamatan Lela, Magepanda dan Hewokloang masing-masing satu orang," kata Ketua KPU Sikka Feri Soge ketika dihubungi dari Kupang, Jumat (26/4).
"Laporan sementara ini ada delapan petugas penyelenggara yang masih dirawat karena kemungkinan mengalami kelelahan selama pleno PPK berlangsung, namun demikian, rekapitulasi perolehan suara di PPK tetap berjalan," katanya.
Sementara itu, dari Ende dilaporkan, empat penyelenggara Pemilu harus menjalani perawatan karena sakit. Mereka adalah Mejid Yusuf (42), anggota PPK pada Kelurahan Paderape, Kecamatan Pulau Ende.
Hasan Sadu, anggota PPK di Kecamatan Pulau Ende, Saludin Abdulah (30), anggota PPK Kelurahan Aejeti, Kecamatan Pulau Ende dan Salwiah Haji Ainul Yakin, anggota KPPS Kelurahan Roru Rangga dilaporan pingsan.
Pada Jumat (27/4) siang, Maria Efiana Kolo, salah seorang petugas penyelenggara Pemilu serentak 2019 dari Desa Sisifatuberal, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan saat sedang berlangsung pleno di tingkat kecamatan.
Baca juga: Kemenkeu setuju petugas KPPS yang meninggal diberi santunan
Baca juga: Tiga petugas pemilu di NTT gugur akibat kelelahan
Petugas penyelenggara Pemilu 2019 di NTT mulai berjatuhan
Sebanyak delapan petugas penyelenggara Pemilu serentak 2019 di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaporkan sakit dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.