Kupang (Antara NTT) - Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Timur Frans Salem mengatakan fokus mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif daerah setempat untuk meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
"Dalam lima tahun terakhir, sekor pariwisata sudah menjadi kekuatan ekonomi baru sehingga dalam perencanaan jangka menengah, salah satu sektor yang didorong untuk peningkatan PDRB setempat," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat.
Mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah NTT itu mengatakan hal itu menanggapi Presiden telah menargetkan kontribusi sektor Pariwisata pada perekonomian nasional dapat menyumbang peningkatan PDRB sebear 13 persen di tahun 2017.
Ia menyebut pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif NTT selama tahun anggaran 2015 telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setempat mencapai Rp2 triliun dari total PDRB NTT.
"Hingga twiwulan II-2016 tercatat sebanyak 14.000 wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi daerah ini pada semester pertama 2016 atau naik 15 persen jika dibandingkan dengan jumlah lawatan pada Januari-Juni 2015 lalu.
"Meningkatnya kunjungan wisman ke NTT telah berdampak bagi pergerakan perekonomian masyarakat lokal dan bisa menambah pendapatan daerah dari sektor pariwisata seperti usaha perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan tangan dan lainnya yang digeluti masyarakat lokal bertumbuh karena sejalan dengan kebutuhan para wisatawan," katanya.
Di bidang usaha perhotelan kata dia, sektor akomodasi dan makan minum sebagai salah satu indikator pertumbuhan pariwisata provinsi ini pada 2015 berkontribusis Rp487 miliar atau 0,6 persen dari total PDRB NTT.
"Pangsa sektor akomodasi dan makan minum Provinsi NTT yang merupakan salah satu indikator pariwisata suatu daerah yaitu Rp487 miliar atau 0,6 persen dari total PDRB NTT," katanya.
Meskipun harus diakui menurut dia, pangsa sektor akomodasi dan makan minum sebagai salah satu indikator pariwisata provinsi NTT jika disejajarkan dengan Provinsi Bali dan NTB pun masih berada jauh dari rata-rata.
Namun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III 2016 bisa mencapai Rp21,98 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp15,49 triliun.
"PDRB NTT menurut lapangan usaha pada triwulan III 2016 mencapai Rp21,98 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp15,49 triliun," katanya.
Sementarn katanya dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 14,35 persen.
Demikian pula katanya dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan gas sebesar 19,08 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 7,60 persen.
Dampaknya kata dia ekonomi NTT triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 5,44 persen (q-to-q).