Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang mengingatkan operator pelayaran dan nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari ke depan ini.
"Peringatan dini ini menyusul terjadinya tekanan tendah di perairan Kepulauan Kei-Aru, Maluku Tenggara dan telah memicu terjadinya gelombang tinggi di wilayah perairan NTT," kata Nanik Tresnawati, peramal cuaca (Forecaster) dari BMKG Stasiun El Tari Kupang, Senin (6/5).
Ia mengatakan ada potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTT saat ini, karena terdapat sistem tekanan rendah 1007 hPa di perairan Kepulauan Kei-Aru.
Menurut dia, pola angin di wilayah Indonesia bervariasi dari Timur- Selatan dengan kecepatan 3 hingga 25 knot, dan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda bagian Timur dan Perairan Kepulauan Babar-Tanimbar.
Kondisi inilah yang mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Gelombang setinggi 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan laut Selat Sape, ujarnya.
Gelombang setinggi 3.0 meter berpotensi Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Selatan Pulau Sumba, perairan Selatan Kupang hingga Pulau Rote dan Laut Timor Selatan NTT.
Sementara gelombang setinggi 3,5 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia Selatan, NTT. Prakiraan cuaca wilayah perairan laut NTT ini akan berlangsung mulai 7 hingga 8 Mei 2019 pukul 20.00 WITA. Karena itu, dia mengimbau operator pelayaran dan nelayan untuk tetap waspada.
Baca juga: Waspadai gelombang dan angin kencang di perairan NTT
Baca juga: Kata BMKG, ada tropical depresion di selatan Pulau Timor
Waspadai gelombang tinggi di perairan NTT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang mengingatkan operator pelayaran dan nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua hari ke depan ini.