Ribuan pemudik menyemut di Pelabuhan Bolok Kupang

id mudik Lebaran di NTT

Ribuan pemudik menyemut di Pelabuhan Bolok Kupang

Ribuan calon penumpang menyemut di Pelabuhan Bolok Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada H-7 Idul Fitri 1440 Hijriah. (ANTARA FOTO/Aloysius Lewokeda)

Ribuan calon penumpang mulai Kamis (30/5), menyemut di Pelabuhan Bolok Kupang pada H-7 Idul Fitri 1440 Hijriah untuk melakukan perjalanan laut menggunakan layanan kapal feri ke sejumlah daerah di Provinsi NTT.
Kupang (ANTARA) - Ribuan calon penumpang mulai Kamis (30/5), menyemut di Pelabuhan Bolok Kupang pada H-7 Idul Fitri 1440 Hijriah untuk melakukan perjalanan laut menggunakan layanan kapal feri ke sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pantauan Antara, para calon penumpang mulai menyemut untuk membeli pada loket penjualan di Pelabuhan Bolok mulai Pukul 09.00 WITA.

Sesuai rute penyeberangan, ribuan calon penumpang tersebut akan berangkat ke sejumlah daerah seperti Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Aimere Kabupaten Ngada, dan Waingapu di Kabupaten Sumba Timur.

Seorang calon penumpang, Marina (23), yang mengaku hendak menuju Pelabuhan Aimere, Kabupaten Ngada, mengatakan dirinya sudah mengantongi tiket setelah mengantre lebih dari sejam.

Ia mengatakan, sengaja memanfaatkan layanan penyeberangan feri karena harga tiket yang jauh lebih murah dibandingkan menggunakan layanan penerbangan.

"Harga tiket pesawat dari Kupang ke Bajawa ibu kota Kabupaten Ngada mencapai Rp900.000 lebih, sedangkan dengan feri hanya seratusan ribu," katanya dan melukiskan bahwa perbedaan harga tersebut sangat tajam.

Baca juga: Pemudik Lebaran keluhkan mahalnya harga tiket pesawat

Hal yang sama disampaikan Arman (28) yang hendak melakukan perjalanan ke Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur. Menurutnya, harga tiket pesawat masih sangat mahal memasuki liburan Lebaran.

Ia mengatakan, harga tiket pesawat Kupang-Larantuka dalam beberapa hari ini masih berkisar lebih dari Rp700.000 sehingga membuatnya bersama beberapa teman memilih menggunakan kapal feri.

"Meskipun perjalanan dengan feri memang lebih lama bisa belasan jam tergantung cuaca tapi tidak apa-apa karena biayanya jauh lebih murah," katanya.

Ia berharap meskipun kondisi penumpang membludak, namun pihak operator kapal tetap memperhatikan aspek keselamatan perjalanan dengan membatasi muatan sesuai kapasitas kapal.

Baca juga: PT Jasa Raharja NTT serahkan sarana pencegahan kecelakaan mudik Lebaran
Baca juga: ASDP Kupang siapkan semua armadanya hadapi mudik Lebaran