Thailand terpesona dengan potensi pariwisata di NTT

id pariwisata NTT

Thailand terpesona dengan potensi pariwisata di NTT

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (kiri) mengenakan cindera mata berupa kain tenun kepada Duta Besar Thailand untuk Indonesia Songphol Sukchan yang berkunjung ke Kupang pada Rabu (3/7/2019). (ANTARA FOTO/Dok. Biro Humas Setda NTT)

Thailand, sebuah negara di Asia Tenggara mengaku terpesona dengan potensi serta kekayaan pariwisata yang dimiliki Provinsi NTT, sehingga merasa tertarik untuk menawarkan kerja sama dengan pemerintah Provinsi NTT.
Kupang (ANTARA) - Thailand, sebuah negara di Asia Tenggara mengaku terpesona dengan potensi serta kekayaan pariwisata yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Timur, sehingga merasa tertarik untuk menawarkan kerja sama dengan pemerintah Provinsi NTT.

Duta Besar Thailand untuk Indonesia Songphol Sukchan mengemukakan bahwa pemerintah Thailand menawarkan kerja sama di bidang pariwisata dengan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Tawaran ini disampaikan langsung Songphol Sukchan dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi di Kupang pada Rabu (3/7)," demikian siaran pers Biro Humas Setda Provinsi NTT yang diterima ANTARA di Kupang, Kamis (4/7).

Songphol Sukchan mengaku meskipun baru pertama kali berkunjung ke NTT, namun ia sudah banyak mengetahui tentang provinsi setempat karena merupakan salah satu destinasi pariwisata terkemuka di Indonesia.

"Bicara tentang NTT langsung terbayang komodo, kopi, rumah tradisional sumba, spot diving beragam yang merupakan surga di bawah laut, juga atraksi-atraksi budaya yang menarik," katanya.

"Kami tentu memberikan dukungan agar pariwisata NTT terus berkembang pesat," ujar Songphol yang berkunjung bersama isterinya serta lima pejabat Kedutaan Besar Thailand di Jakarta.
Tiga orang wisatawan sedang menikmati pesona Danau Triwarna Kelimutu di puncang Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA FOTO/Dok. Kemenpar)

Ia mengatakan Thailand sebagai salah satu negara tujuan pariwisata kelas dunia memiliki kunjungan wisatawan asing mencapai sekitar 38 juta orang pada 2018.

Pemerintah Thailand, lanjutnya, membuka diri untuk bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya pengembangan pariwisata melalui Thailand International Cooperation Agency (TICA).

Ia menyebut, ada beberapa pelatihan singkat dan beasiswa pendidikan bagi masyarakat dari negara lain termasuk Indonesia khususnya NTT. "Kami menawarkan pelatihan-pelatihan di bidang pertanian, pendidikan dan pengembangan SDM di bidang pariwisata Setiap angkatan terdiri dari 10 sampai 15 orang. Kalau NTT tertarik, kita bisa membicarakan lebih lanjut lewat perjanjian kerja sama," katanya.

Ia mengatakan, namun sebelum ada perjanjian kerja sama, pihaknya juga siap memfasilitasi delegasi kecil dari NTT untuk belajar singkat mengenai pariwisata di Thailand selama beberapa hari di negeri gajah putih itu.

Sementara itu, Josef Nae Soi menyambut antusias tawaran pelatihan vokasional dari Pemerintah Thailand yang menurutnya sesuai misi pemerintahannya bersama Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat untuk mengirim banyak anak mudah NTT menjalani berbagai pelatihan di luar negeri.

Menurutnya, Thailand memiliki pengembangan pariwisata yang luar biasa sehingga membuat banyak wisatawan dari berbagai negara selalu berkunjung. "Ini yang mau kita pelajari. Kita pasti akan tindak lanjut secepatnya tawaran ini, apalagi pariwisata menjadi penggerak utama ekonomi NTT," katanya.
Seekor Komodo (Varanus Komodoensis) sedang berjalan-jalan di habitatnya di Pulau Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)