Pertumbuhan ekonomi triwulan III NTT didorong investasi

id Bank Indonesia, perekonomian NTT, investasi di NTT

Pertumbuhan ekonomi triwulan III NTT didorong investasi

Salah satu investasi pemeritnah yaitu Bendungan Napung Gete di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sedang dalam proses pengerjaan. (ANTARA FOTO/istimewa)

Bank Indonesia memperkirakan peningkatan investasi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur pada triwulan III-2019 pada kisaran 4,8 sampai 5,2 persen.
Kupang (ANTARA) - Bank Indonesia memperkirakan peningkatan investasi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Timur pada triwulan III-2019 pada kisaran 4,8 sampai 5,2 persen.

"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi di NTT pada triwulan III didorong terutama oleh peningkatan investasi," sebut Laporan Perekonomian Provinsi NTT dari hasil kajian Bank Indonesia yang diterima ANTARA di Kupang, Rabu (24/7).

Bank Indonesia memperkirakan perekonomian di NTT pada triwulan III akan tumbuh pada kisaran 4,8 persen-5,2 persen atau sedikit melambat dibandingkan triwulan II yang tumbuh sebesar 5,0 persen-5,4 persen.

Penyebab pelambatan diperkirakan terutama dari konsumsi rumah tangga yang melambat seiring selesainya masa liburan panjang Hari Raya Idul Fitri, liburan sekolah, serta rangkaian momen pemilihan umum serentak di daerah setempat.

Selain itu, konsumsi pemerintah juga diperkirakan ikut melambat dipengaruhi telah tingginya pengeluaran pemerintah pada triwulan II-2019 untuk pencairan tunjangan hari raya bagi aparatur sipil negara.

Menurut Bank Indonesia, di sisi lain, pelambatan ini cukup tertahan oleh terus tumbuhnya investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang diperkirakan meningkat pada triwulan III seiring percepatan pembangunan fisik dari pemerintah maupun swasta.

Baca juga: Investasi pasar modal di NTT menggembirakan

Bank Indonesia mencatat tren pertumbuhan investasi sudah tampak pada triwulan I-2019 yang tumbuh sebesar 7,76 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2018.

Pertumbuhan ini diperkirakan meningkat, mengingat masih berlanjutnya proyek besar yang sedang berjalan dari periode sebelumnya yakni Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka yang progres fisiknya sudah mencapai 63 persen, serta Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang sudah mencapai 20 persen.

Kemudian, pembangunan proyek ketenagalistrikan di provinsi berbasiskan kepulauan itu juga masih tetap berlanjut untuk mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi.

Menurut Bank Indonesia, dari sisi proyek, terdapat komitmen proyek berjalan pada tahun 2019 sebanyak 10 proyek dengan nilai total mencapai Rp2 triliun.

Selain itu, terdapat sektor lain yang juga diperkirakan menahan perlambatan ekonomi yaitu dengan melambatnya pertumbuhan net impor antardaerah Provinsi NTT seiring konsumsi yang tidak tinggi seperti triwulan sebelumnya.

Baca juga: Investor hendaknya memperhatikan kesejahteraan rakyat
Baca juga: Pertumbuhan investasi di NTT mencapai 7,76 persen