BI optimistis pariwisata jadi sektor pertumbuhan ekonomi baru di NTT

id pariwisata NTT

BI optimistis pariwisata jadi sektor pertumbuhan ekonomi baru di NTT

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja. (Antara foto/Aloysius Lewokeda)

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja, mengatakan pihaknya optimistis pariwisata akan menjadi sektor pertumbuhan ekonomi baru bagi NTT.
Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, I Nyoman Ariawan Atmaja, mengatakan pihaknya optimistis pariwisata akan menjadi sektor pertumbuhan ekonomi baru bagi Nusa Tenggara Timur.

“NTT punya potensi pariwisata melimpah dan dengan strategi pemerintah saat ini dalam jangka menengah dan jangka panjang terus membangun pariwisata maka ke depan bisa menjadi sektor pertumbuhan ekonomi baru untuk daerah ini,” katanya di Kupang, Kamis (8/8).

Ia mengatakan, dalam struktur ekonomi NTT saat ini, sektor pertanian masih menjadi penyokong utama seperti dalam struktur produk domestik regional bruto (PDRB) saat ini, selain sektor administrasi pemerintahan, perdagangan dan konstruksi.

Pemerintah daerah, lanjutnya, perlu menggenjot sektor lain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi selain dari struktur PDRB yang ada yaitu pariwisata yang potensinya melimpah di NTT.

"Karena itu dengan strategi pemerintah daerah saat ini maka ke depan pariwisata bisa menjadi sektor pertumbuhan baru bagi ekonomi NTT,” katanya seraya menambahkan "Tentu di tahun-tahun pertama belum terasa, karena membangun pariwisata itu butuh kesiapan infrastruktur, sumber daya mansia, dan membangun kultur kita".

Baca juga: Festival pariwisata di NTT belum mampu datangkan wisman secara masif

Nyoman menjelaskan, dalam studi yang dilakukan pihaknya, baik di Indonesia maupun negara-negara lain, sektor yang paling cepat didorong untuk pertumbuhan ekonomi yaitu pariwisata.

Investasi di bidang pariwisata, lanjutnya, tidak membutuhkan biaya yang mahal dibandingkan dengan membangun industri atau pabrik yang membutuhkan modal besar.

Selain itu, kata dia, waktu untuk membangun sektor pariwisata juga relatif lebih pendek. “Dan itu sedang dikerjakan pemerintah saat ini sehingga optimismenya ada di sana bahwa ke depan sektor ini akan menjadi sumber pertumbuhan,” katanya.

Nyoman menambahkan, ke depan pihaknya juga akan menyampaikan sejumlah rekomdesai kepada pemerintah daerah terkait pembangunan pariwisata terutama mempercepat pembangunan infrastruktur. “Kalau bandara, pelabuhan, perhotelan, bagus tentunya pariwisata akan lebih cepat berkembang,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, mencari pasar-pasar pariwisata terutama wisatawan mancanegara yang mau mengeluarkan uangnya untuk berwisata ke NTT, serta memperbanyak kegiatan promosi.

“Sekarang NTT ini yang paling dikenal adalah Labuan Bajo dan bagaimana dengan yang lainnya, karena itu kegiatan promosi harus diperbanyak lagi sehingga kita bisa menonjolkn NTT adalah tujuan wisata baru yang layak dikunjungi,” katanya.

Baca juga: Jokowi ingin jadikan pariwisata Manggarai Barat berkelas
Baca juga: Empat tantangan dihadapi pariwisata NTT