NTT berduka atas meninggalnya BJ Habibie
"Seluruh rakyat dan Pemerintah Provinsi NTT menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya bapak BJ Habibie. NTT kehilangan seorang tokoh demokrasi," kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat .
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie yang telah menjadi pelopor pembangunan demokrasi di Indonesia.
"Seluruh rakyat dan Pemerintah Provinsi NTT menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya bapak BJ Habibie. NTT kehilangan seorang tokoh demokrasi," kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pesanya yang disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius A Jelamu di Kupang, Kamis (12/9) .
Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan, kiprah mantan Presiden ketiga RI, BJ Habibie sebagai seorang ilmuwan, politisi dan Wakil Presiden hingga menjadi Presiden RI memiliki jasa yang luar biasa untuk mengembangkan demokrasi di negeri ini. Sosok BJ Habibie, menurut Viktor Bungtilu Laiskodat telah menjadi teladan bagi generasi bangsa dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebebasan pers.
"Bapak BJ Habibie telah mendorong seluruh rakyat Indonesia untuk sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dengan kemampuan dimiliki BJ Habibie di bidang teknologi dan kedirgantaraan telah menjadi teladan bagi generasi muda dalam pembangunan iptek ke depan," lanjut Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan, sebagai wujud rasa duka cita yang dalam dari seluruh rakyat NTT terhadap meninggalnya mantan Presiden ketiga RI, BJ Habibie maka selama tiga hari menjadi hari berkabung bagi masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini dengan mengibarkan bendera setengah tiang.
"Mulai tanggal 12 hingga 14 September 2019 seluruh rakyat NTT memasang bendera negara Merah-Putih setengah tiang sebagai lambang perkabungan secara nasional atas meninggalnya bapak BJ Habibie sebagai tokoh bangsa ini," tegas Viktor Bungtilu Laiskodat.
"Seluruh rakyat dan Pemerintah Provinsi NTT menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya bapak BJ Habibie. NTT kehilangan seorang tokoh demokrasi," kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pesanya yang disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius A Jelamu di Kupang, Kamis (12/9) .
Viktor Bungtilu Laiskodat menyebutkan, kiprah mantan Presiden ketiga RI, BJ Habibie sebagai seorang ilmuwan, politisi dan Wakil Presiden hingga menjadi Presiden RI memiliki jasa yang luar biasa untuk mengembangkan demokrasi di negeri ini. Sosok BJ Habibie, menurut Viktor Bungtilu Laiskodat telah menjadi teladan bagi generasi bangsa dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebebasan pers.
"Bapak BJ Habibie telah mendorong seluruh rakyat Indonesia untuk sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dengan kemampuan dimiliki BJ Habibie di bidang teknologi dan kedirgantaraan telah menjadi teladan bagi generasi muda dalam pembangunan iptek ke depan," lanjut Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan, sebagai wujud rasa duka cita yang dalam dari seluruh rakyat NTT terhadap meninggalnya mantan Presiden ketiga RI, BJ Habibie maka selama tiga hari menjadi hari berkabung bagi masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini dengan mengibarkan bendera setengah tiang.
"Mulai tanggal 12 hingga 14 September 2019 seluruh rakyat NTT memasang bendera negara Merah-Putih setengah tiang sebagai lambang perkabungan secara nasional atas meninggalnya bapak BJ Habibie sebagai tokoh bangsa ini," tegas Viktor Bungtilu Laiskodat.