Petugas kesehatan diminta tidak lecehkan pasien

id Pasien

Petugas kesehatan diminta tidak lecehkan pasien

Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli. (ANTARA FOTO/Bernadus Tokan)

Para petugas kesehatan, baik di RSU Larantuka, Puskesmas, maupun sarana kesehatan lainnya diminta untuk tidak melecehkan pasien dan keluarga, seperti yang terjadi di Puskemas Waiwerang.
Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli mengingatkan para petugas kesehatan, baik di RSU Larantuka, Puskesmas, maupun sarana kesehatan lainnya, untuk tidak melecehkan pasien dan keluarga, seperti yang terjadi di Puskemas Waiwerang.

"Kami sudah ingatkan semua petugas kesehatan di seluruh Kabupaten Flores Timur, agar ramah dan selalu mengalah dalam melayani pasien dan keluarga pasien entah siang maupun malam," kata Agus Payong Boli kepada ANTARA di Kupang, Sabtu (5/10).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan pemberitaan seputar pelecehan terhadap seorang ibu hamil oleh petugas medis di salah satu Puskemas di wilayah itu. Oknum bidan tersebut menurut laporan keluarga, melecehkan pasien ibu hamil dengan bentakan kasar dan kata-kata yang tidak senonoh.

Wabup mengatakan, telah memanggil petugas kesehatan tersebut bersama pimpinannya, dan mengingatkan untuk tidak mengulangi hal yang sama kepada pasien lainnya.

Baca juga: RS Siloam terima pasien BPJS Kesehatan
Baca juga: Brigade Kupang Sehat bantu 2.224 pasien
Antrean pasien di sebuah poliklinik (ANTARA FOTO/Nirkomala)

Selain itu, dirinya telah meminta dinas kesehatan untuk mengeluarkan edaran ke rumah sakit maupun Puskemas Puskemas serta sarana kesehatan lain untuk selalu bersikap ramah dalam melayani masyarakat.

"Kasihan pasien dalam keadaan sakit, apalagi datang dari kampung yang jauh dengan penuh kesederhanaan, tetapi dibentak dan diterima dengan tidak ramah," katanya.

Dia mengaku, sering menerima keluhan dari masyarakat di pedesaan yang mengaku sering dilecehkan petugas dengan kata-kata yang tidak pantas. "Petugas sering mengeluarkan kata-kata kepada pasien seperti kampungan, kotor, bodoh, udik dan lainnya. Ini mestinya tidak boleh terjadi," katanya.

Baca juga: Layanan mobil gratis untuk pasien DBD
Baca juga: Pasien DBD dapat prioritas pelayanan