Bantuan kapal untuk nelayan di Lamakera

id Lamakera

Bantuan kapal untuk nelayan di Lamakera

Para warga nelayan di Lamakera, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT melakukan kegiatan pelestarian laut dengan melepaskan tukik di wilayah perairan setempat. (ANTARA FOTO/HO-DKP NTT)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengalokasikan bantuan kapal dan alat tangkap ikan untuk nelayan di Lamakera, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur,  NTT.
Kupang (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengalokasikan bantuan kapal dan alat tangkap ikan untuk nelayan di Lamakera, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur,  Nusa Tenggara Timur.

"Bantuan kapal yang lengkap dengan alat tangkap dari KKP ini bagian dari pemberdayaan nelayan Lamakera yang sebelumnya sering menangkap ikan pari manta yang terlindungi," kata Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT untuk wilayah Kabupaten Flores Timur, Lembata, dan Sikka, Andy Amuntoda, ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Jumat (11/10).

Bantuan itu, kata dia, segera disalurkan melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSDPL) Denpasar yang telah turun ke lapangan beberapa waktu lalu untuk memverifikasi kelompok penerima bantuan.

Dia menyebutkan, alokasi bantuan itu di antaranya satu unit kapal 3 gross tonnage yang dilengkapi dengan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.

"Jadi bantuan ini merupakan bagian dari dukungan untuk upaya pemberdayaan masyarakat nelayan di Lamakera," katanya.

Andy menjelaskan, nelayan di Lamakera, sebelumnya sering menangkap ikan pari manta untuk menunjang perekonomian mereka, meskipun jenis ikan tersebut terlindungi karena sudah terancam punah.

Baca juga: Lamakera Garda Terdepan Islam Pluralis
Masjid Al-Ijtihaj Lamakera di Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/Dok)
Daging ikan pari manta, lanjutnya, biasanya dibuat menjadi ikan belelang atau ikan gelang dan insangnya dijual hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurutnya, namun saat ini penangkapan pari manta mulai berkurang dengan dukungan sosialisasi yang gencar dari pemerintah maupun pembinaan yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat.

"Warga nelayan terus diedukasi untuk bersama-sama melindungi pari manta yang sudah terancam punah karena produktivitas ikan ini sangat rendah, bisa 3-5 tahun baru menghasilkan satu ekor anak pari," katanya.

Dia menambahkan, DKP provinsi juga telah membentuk kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) di Lamakera untuk menjaga kelestarian sumber daya laut di daerah setempat.

"Pokmaswas ini memang perlu diberi perhatian karena itu kami bersyukur dari KKP juga membantu kapal lengkap dengan alat tangkap sehingga nelayan bisa beralih untuk menjaga laut dengan tidak menangkap jenis-jenis ikan yang terlindungi," katanya.

Baca juga: Polair Tangkap Nelayan Lamakera
Baca juga: KKP alokasi freezer untuk nelayan Lamakera