Kupang (ANTARA) - Bulog Divisi Regional Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan 2.800 ton beras yang akan disalurkan untuk mendukung program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial untuk warga yang membutuhkan di daerah setempat.
"Untuk saat ini persediaan beras yang kami siapkan ada 2.800 ton untuk program BPNT karena belum diluncurkan di semua kabupaten di NTT," kata Kepala Bulog Divre Provinsi NTT, Eko Pranoto kepada ANTARA di Kupang, Senin (14/10).
Dia mengatakan, prgram BPNT di provinsi setempat baru diluncurkan di beberapa daerah diantaranya, Kota Kupang serta sejumlah kabupaten yaitu Malaka, Belu, Sikka, Ende, Manggarai, dan Flores Timur.
Dia menjelaskan, komoditi beras yang disiapkan merupakan beras jenis premium yang dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram - Rp10.200 per kilogram.
Baca juga: Penyerapan beras dari Bulog NTT terus meningkat
Baca juga: Stok beras yang dikuasi Bulog NTT masih melimpah
"Jadi kami Bulog hanya sebagai penyedia, tapi penyaluran lewat dinas terkait di daerah dengan pihak perbankan sebagai penyelenggara program," katanya.
Eko mengatakan, stok beras yang dimiliki pihaknya masih melimpah setelah penyaluran untuk program bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra) dihentikan per 31 Agustus 2019 dan diganti dengan program BPNT.
Dia menjelaskan, penyaluran beras untuk program BPNT dimulai pada September lalu, namun belum maksimal karena baru mencapai 271 ton dari target 362 ton.
Menurutnya, jumlah yang disalurkan juga relatif lebih kecil karena penjualan beras untuk BPNT diserahkan kepada mekanisme pasar sehingga pihak swasta pun bisa ikut berperan menyalurkannya.
Untuk itu, lanjutnya, stok beras yang dimiliki pihaknya masih cukup melimpah di gudang-gudang yang tersebar di seluruh wilayah NTT dengan total mencapai lebih dari 40.000 ton.
"Dengan stok yang ada bisa disalurkan lagi untuk BNPT di berbagai daerah lain di NTT ketika mereka melakukan peluncuran program," katanya.
Baca juga: Bulog-Kejati NTT tandatangani MoU terkait kasus hukum
Baca juga: Bulog NTT beli beras dari petani lokal sebanyak 403 ton