KM Jabal Nur tenggelem, 18 ton garam juga ikut melarut

id Kapal tenggelam

KM Jabal Nur tenggelem, 18 ton garam juga ikut melarut

Sejumlah nelayan berusaha menyelamatkan ABK dan kapten kapal KM Jabal Nur yang tenggelam di perairan Manggarai Barat akibat menabrak karang. (ANTARA FOTO/HO-Humas Polda NTT)

Penyebab kapal tersebut tenggelam karena menabrak karang, sebab dikemudikan oleh Yusran, seorang ABK yang tak mengetahui rute pelayaran.
Kupang (ANTARA) - KM Jabal Nur, sebuah kapal kayu bermuatan 18 ton garam dilaporkan tenggelam di perairan Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur setelah menabrak karang di Pulau Seraya Besar, Desa Seraya Marannu, Kabupaten Manggarai Barat

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Johannes Bangun kepada Antara di Kupang, Senin (6/1) pagi mengatakan penyebab kapal tersebut tenggelam karena menabrak karang, sebab dikemudikan oleh Yusran, seorang ABK yang tak mengetahui rute pelayaran.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Kupang Kota itu, menambahkan bahwa kejadian bermula saat kapal tersebut hendak berlayar dari Sulawesi Selatan menuju Bima, di Provinsi Nusa Tenggar Barat.

Di tengah perjalanan, saat sedang berlayar, kapten kapal yang biasa mengemudikan tersebut merasa tak enak badan dan sakit, sehingga meminta ABK-nya bernama Yusran untuk membawa kapal tersebut.

Baca juga: 18 orang diperiksa polisi terkait tenggelamnya KM Sinpo 16
Baca juga: Kapal tol laut tenggelam akibat ditabrak KM Maju


Saat mendekati Pulau Seraya Besar, ABK "dadakan" tersebut mengaku tak mengetahui jalan sehingga tak menyadari kalau kapal tersebut sudah menabrak karang sehingga langsung miring.

Akibat kemiringan itu, air laut pun masuk kapal sehingga langsung tenggelam dan belasan ton garam tersebut tak bisa diselamatkan.

"Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut sebab saat kejadian tersebut sejumlah ABK juga langsung menyelamatkan diri," ujar Jo, demikian Johannes Bangun biasa disapa.

Saat ini, lima ABK beserta satu kapten, yakni HM Nur sebagai kapten kapal, Aco, Wawan, Zakaria, Isran, dan Yusran sebagai ABK, masih berada di rumah milik Kepala Desa Seraya Marannu untuk mendapatkan pertolongan.

Baca juga: Kapal wisata tenggelam di perairan pulau Padar
Baca juga: KM Ratu Pelangi tenggelam, 11 wisatawan asing berhasil diselamatkan SAR