18 orang diperiksa polisi terkait tenggelamnya KM Sinpo 16

id kapal tenggelam

18 orang diperiksa polisi terkait tenggelamnya KM Sinpo 16

Rangka KM Sinpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, Selasa (10/12/2019). (ANTARA FOTO/HO-Anny Boy LN)

"Proses pemeriksaan terhadap 18 orang itu sudah dilakukan secara maraton sejak Rabu (11/12)," kata Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Komang Sukamara.
Kupang (ANTARA) - Kepolisian Resor Lembata, Nusa tenggara Timur sedang melakukan pemeriksaan terhadap 18 orang terkait kasus tenggelamnya KM Sinpo 16 di Pelabuhan Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata pada Selasa (10/12) pagi.

Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Komang Sukamara saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (12/12) mengatakan proses pemeriksaan terhadap 18 orang itu sudah dilakukan secara maraton sejak Rabu (11/12).

"Kami sudah periksa sejumlah saksi terkait tenggelamnya KM Sinpo 16. Kami lakukan secara maraton, sejumlah orang yang kami periksa dari dua pihak yakni dari KM Sinpo 16 dan dari KM Maju 08," katanya ketika ditanya terkait perkembangan kasus tersebut.

Ia mengatakan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah orang tersebut, belum bisa disampaikan saat ini, sebab masih dilakukan penyelidikan lebih jauh terkait kasus tenggelamnya kapal yang pernah menjadi kapal tol laut itu.

Sejumlah orang yang diperiksa itu antara lain Sularjo (47) dan Sutarjo (69) kemudian Pujiyono (65) yang merupakan masinis I dan dua anak buahnya yakni Pieter Rumansara (50) dan Priyatno (40).

Baca juga: KM Sinpo 16 yang tenggelam di Lewoleba bukan kapal tol laut
Baca juga: Bangkai KM Shimpo 16 segera dievakuasi dari Pelabuhan Lewoleba
Kapal KM Sinpo 16 yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Selasa (10/12/2019). (ANTARA FOTO/HO-Anny Boy LN)
Polisi juga memeriksa Muhamad Rosky Apriliawan (21), Rahmad Alvian (20) dan Yusuf Eahyu Sektiaji (23) serta dua juru mudi masing-masing Helmi Wiratna Abdilah (35) dan Dani Cahyo (23).

Lalu Polisi juga memeriksa Selanjutnya Oppy Ary Pradana (19), kelasi kapal, Adeikwan Munahat (21), koki kapal, Imran Lupa (39), mualim I, Amdan Nasich (38), mualim II, Safri (22), serang kapal dan Tegar Kelana (30) yang merupakan operator kren kapal.

"Kami juga periksa ABK KM Maju 08 di antaranya Wartono (62), Taslim (26), Yoga Nugraha (24), serta Sukadi yang berusia 56 tahun," ujar dia.

Sementara ABK KM Maju 08 lainnya belum didata dan belum diperiksa karena masih di tengah laut dan belum bisa dievakuasi ke darat.

Terkait evakuasi kapal yang tenggelam itu, kata dia, belum bisa dipastikan kapan, karena masih menunggu koordinasi dengan pemilik kapal dan pemerintah daerah Kabupaten Lembata maupun otoritas Pelabuhan Lewoleba.

Sementara itu terkait kerugian akibat tenggelamnya kapal tersebut, diperkirakan bisa mencapai Rp20 miliar, akibat ribuan sak semen ikut tenggelam bersama kapal tersebut.

Baca juga: 34.000 zak semen lenyap bersama tenggelamnya KM Sinpo 16
Baca juga: Kapal tol laut tenggelam akibat ditabrak KM Maju