Kupang (ANTARA) - Partai Gerindra akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi para calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pilkada serentak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 23 September 2020.
"Soal figur calon yang akan diusung di Pilkada, Partai Geridra akan menggelar uji kepatutan pada 29-30 Januari 2020," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Partai Gerindra NTT Stefanus Turwewi kepada Antara di Kupang, Selasa (28/1).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan persiapan partai itu dalam merekrut pasangan calon bupati maupun wakil bupati, untuk diusung dalam pilkada serentak 2020 di NTT.
Menurut dia, ada banyak sekali bakal calon yang melamar ke Partai Gerindra untuk menjadikan partai itu sebagai kendaraan politik di Pilkada 2020 di NTT, baik dilakukan secara perorangan maupun berpasangan.
Baca juga: Gekira harus jadi sayap Gerindra yang kuat
Baca juga: Kata akademisi, Gerindra akan alami turbulensi politik
Dalam hubungan dengan itu, Partai Gerindra akan melakukan proses seleksi, dan salah satu tahapan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini adalah uji kepatutan dan kelayakan bagi para bakal calon.
"Semua bakal calon yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan dalam ajang pilkada 2020, akan kami usulkan ke DPP Partai Gerindra untuk mendapat pertimbangan," katanya.
Dia berharap, apapun keputusan DPP Partai Gerindra, semua bakal calon yang melamar, dapat menerima dengan lapang dada karena keputusan partai tentu sudah melalui pertimbangan-pertimbangan.
Pada tahun 2020, di Provinsi Nusa Tenggara Timur, akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak pada sembilan kabupaten.
Sembilan kabupaten yang akan menggelar pilkada serentak pada tahun 2020 di NTT adalah, Kabupaten Belu, Malaka, Timor Tengah Utara (TTU), Sabu Raijua, Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga: Akankah Jokowi persilahkan Gerindra bergabung dalam koalisi? ini jawabannya
Baca juga: Gerindra dalam pusaran koalisi
Mitra koalisi
Partai Gerindra NTT mempersilakan bakal calon bupati maupun wakil bupati yang akan bertarung melalui partai itu agar mencari mitra koalisi untuk bersama mengusung pasangan calon di pilkada serentak 2020 di NTT.
"Kami telah meminta kepada semua bakal calon yang melamar ke Partai Gerindra untuk mencari mitra koalisi yang cocok sehingga bisa bersama mengusung calon," katanya menegaskan.
Koalisi ini penting, mengingat sebagian besar partai politik, termasuk Gerindra tidak bisa mengusung calon sendiri dalam Pilkada serentak di NTT.
Hanya ada beberapa partai papan atas seperti Partai NasDem yang bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Timor Tengah Utara (TTU), dan PDI Perjuangan di Pilkada Kabupaten Sabu Raijua.
Menurut dia, Partai Gerindra lebih memilih memberikan ruang kepada bakal calon untuk mencari mitra koalisi di daerah karena mereka lebih memahami tentang kondisi daerah.
"Misalnya, kalau Gerindra menyiapkan bakal calon bupati, maka partai politik lain bisa mengusung bakal calon wakil, sehingga bisa terbangun koalisi mulai dari bawah," katanya menjelaskan.
Artinya, dalam penentuan calon bupati dan wakil bupati, Partai Gerindra tetap memperhatikan dinamika politik lokal yang ada di sembilan kabupaten.