Bulog pastikan stok beras NTT aman di tengah merebaknya COVID-19

id Bulog NTT,Stok beras di NTT,dampak Corona

Bulog pastikan stok beras NTT aman di tengah merebaknya COVID-19

Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Taufan Akib. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan beras apalagi sampai terpengaruh dengan fenomena "panic buying" karena pasokan masih lancar
Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur memastikan bahwa stok beras yang dimiliki masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi setempat di tengah merebaknya serangan virus Corona (COVID-19).

"Stok beras kami saat ini mencapai lebih dari 21.000 ton sehingga sangat aman untuk penuhi kebutuhan masyarakat di tengah kondisi merebaknya serangan virus Corona," kata Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi NTT Taufan Akib, kepada Antara di Kupang, Selasa (31/3).

Ia mengemukakan hal itu terkait kesiapsiagaan persediaan beras menghadapi kemungkinan adanya kerawanan pangan akibat serangan COVID-19 yang merebak di berbagai daerah.

Baca juga: Stok beras yang dikuasi Bulog NTT masih cukup untuk 8 bulan ke depan

Menurut Taufan, persediaan beras yang menjadi komoditi utama kebutuhan pokok masyarakat yang dimiliki Bulog NTT sangat aman dan bisa memenuhi kebutuhan selama lima bulan.

"Stok beras kami tersebar di seluruh wilayah kerja Perum BULOG Kantor Wilayah NTT dan terus dipasok ke pasaran untuk kebutuhan masyarakat," katanya.

"Karena itu masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan beras apalagi sampai terpengaruh dengan fenomena "panic buying" karena pasokan masih lancar," katanya.

Lebih lanjut, Tauifan mengatakan, saat ini pihaknya telah menghentikan sementara kegiatan operasi pasar murah untuk menghindari kerumunan warga secara langsung.

Penyaluran bahan kebutuhan pokok, lanjut dia, dilakukan langsung ke pasar-pasar, pertokoan, maupun jaringan mitra seperti rumah pangan kita (RPK).

"Keputusan ini sesuai dengan imbauan pemerintah untuk "social distancing" dalam upaya meredam penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Bulog NTT sebut minat konsumsi beras Molas Lembor cukup tinggi