Kupang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyatakan sebanyak sembilan orang warga daerah itu sempat melakukan kontak erat dengan tujuh pasien positif COVID-19 dari Klaster Sukabumi, Jawa Barat.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kupang, Ernest Ludji dalam keterangannya di Kupang, Jumat, (1/5) malam mengatakan, tim Contact Tracing Gugus Tugas Kota Kupang sedang bekerja keras dalam upaya penelusuran kontak erat dari Kluster Sukabumi, Gowa, dan Magetan yang ada di wilayah ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu.
Dia mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran sementara dilakukan tim contact tracking ada sembilan orang warga daerah itu yang pernah melakukan kontak erat dengan tujuh pasien positif COVID-19 dari Klaster Sukabumi.
Baca juga: Pemkot Kupang gencar bagikan masker gratis cegah COVID-19
Baca juga: Dinkes Kota Kupang diminta lakukan 'trakcing' pengidap corona
"Sejauh ini untuk Klaster Sukabumi tercatat ada lima orang yang sudah dilakukan tracing dan empat lainnya sedang ditelusuri tim contact tracking Kota Kupang," kata Ernest.
Ia mengatakan, tim gugus tugas terus bekerja keras melakukan penelusuran terhadap warga yang pernah kontak langsung dengan tujuh pasien positif COVID-19 dari Klaster Sukabumi sesuai dengan standar protokol kesehatan dalam penanganan COVID-19 guna memutus rantai penyebaran virus corona jenis baru itu di NTT.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium melalui metode RT-PCR ada penambahan tujuh kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Kupang, setelah sebelumnya ada satu kasus positif COVID-19. Dengan demikian di Kota Kupang sudah terdapat delapan kasus positif COVID-19," ujar Ernest.
Ia mengatakan, kasus positif COVID-19 di Kota Kupang merupakan kasus impor karena kedelapan pasien yang terpapar COVID-19 terinfeksi di luar kota.
"Kedelapan pasien itu terkonfirmasi terpapar COVID-19 setelah berada di Kota Kupang," ujarnya.
Baca juga: Kota Kupang bantu 23.000 KK terdampak COVID-19
Kendati demikian, menurut dia, belum ada indikasi terjadinya penularan virus COVID-19 setelah adanya delapan kasus COVID-19 di Kota Kupang.