Berburu Kuliner Ramadhan di Halte Mandiri

id kuliner

Berburu Kuliner Ramadhan di Halte Mandiri

Ketika menjelang buka puasa, luapan manusia membanjiri pelataran Halte Mandiri Kupang untuk berburu kuliner seperti tampak dalam gambar. Pasar kuliner tersebut hadir pada saat datangnya bulan suci Ramadhan setiap tahun. (Foto ANTARA)

Setiap bulan Ramadhan tiba, Jalan Urip Sumoharjo tepatnya di depan Bank Mandiri Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendadak berubah menjadi pasar jajanan dengan aneka makanan dan minuman.
Setiap bulan Ramadhan tiba, Jalan Urip Sumoharjo tepatnya di depan Bank Mandiri Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendadak berubah menjadi pasar jajanan dengan aneka makanan dan minuman.

Betapa tidak, puluhan pedagang musiman yang berasal dari Kelurahan Bonipoi, Fontein dan Air Mata Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, memenuhi trotoar ruas jalan tersebut untuk menjajakan aneka jajanan khas setempat yang siap dibeli untuk berbuka puasa.

Para pedagang sejak hari pertama puasa Ramadhan mulai menggelar aneka aneka makanan dan minuman sejak sekitar pukul 15.00 hingga menjelang waktu shalat Isya.

Saking ramainya, mengakibatkan tak hanya warga yang berpuasa yang memenuhi lokasi itu, tetapi warga lain yang tidak berpuasa pun turut membeli jajanan, aneka makanan dan minuman yang ditawarkan para penjual.

Seperti biasanya setengah jam sebelum saatnya berbuka puasa, lalu lintas di jalan itu menjadi macet lantaran banyaknya orang membeli makanan dan minuman yang ditawarkan pedagang.

Hajah Zainab (34) warga Kelurahan Bonipoi Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang ini mengakui ramainya kondisi konsumen yang memburu kuliner ke lokasi itu.

Jadi kedatangan ke lokasi kuliner ini tak sekadar mencari makanan dan minuman. Di lokasi itu banyak warga yang memanfaatkan waktu mencari jajan untuk berbuka puasa sambil ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

Menurut alumni Fakultas Hukum Unwira Kupang itu, bila berkunjung antara pukul 16.30 Wita, sambil memilih-milih makanan dan minuman yang akan dibeli maka bisa menghabiskan waktu hingga satu jam.

Dengan demikian, katanya, bila saat berbuka puasa tiba, bisa langsung menyantap makanan di tempat sambil menikmati ramainya lalu lalang kendaraan bermotor di Jalan Urip Sumoharjo.

Tentunya akan sangat meriah bila berburu kuliner berbuka puasa dilakosi itu bersama teman, rekan atau keluarga.

Agar tak kecewa membeli makanan dan minuman, saat tiba di lokasi sebaiknya jangan buru-buru membeli jajanan yang ditawarkan oleh satu pedagang.

Pasalnya, di lokasi itu banyak jajanan makanan dan minuman yang ditawarkan pedagang. "Kalau tidak selektif, bisa saja terbawa situasi sehingga boros membeli banyak," kata Zainab.

Untuk itu, pertama cobalah berkeliling sambil melihat-lihat dan mencari kebutuhan makanan dan minuman untuk berbuka puasa yang sesuai selera. Biasanya, makanan dan minuman yang enak paling banyak diserbu pembeli. Jadi cobalah pertimbangkan membeli makanan dan minuman yang ramai pembeli.

Tetapi jangan lupa memerhatikan kebersihan makanan dan tempatnya agar pengunjung bisa memastikan makanan dan minuman yang dibeli aman dan sehat dikonsumsi.

Untuk tiba di lokasi itu tidaklah susah. Bila Anda menggunakan angkutan umum, pilihlah angkutan umum Kota Kupang bernomor lima. Ongkos per penumpang Rp3.000 sekali menumpang. Tetapi bisa juga memilih naik sepeda motor, termasuk ojek.

Laris Manis
Aneka ragam kuliner dan menu untuk kepentingan berbuka puasa bersama yang disajikan di sejumlah titik dalam Kota Kupang, laris manis karena selain menunya cocok juga murah dan praktis.

"Menunya sudah standar dan mendapat izin dari Dinas Kesehatan serta Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang, sehingga tidak perlu khawatir," kata salah satu produsen kuliner dan menu berbuka, Siti Nurhayati (30) warga Kelurahan Air Mata, Kota Kupang.

Menurut dia, menu dan kuliner seperti yang dia jajakan ini setiap tahun selalu disediakan dan mendapat sambutan baik, terutama dari umat Muslim yang melaksanakan ibadah puasa pada saat bulan Ramadhan.

Selain cocok dengan selera konsumen, harganya juga terjangkau, yaitu antara Rp1.000 - Rp5.000 untuk jenis menu kacang-kacangan, kue dan es campur, kolak, yang diperoleh di Jalan Urip Sumoharja maupun di Jalan Soekarno dan Jalan Bundaran PU serta Jalan Piet A Tallo dalam Kota Kupang.

"Berbagai jajanan tradisional ala Jawa juga dapat disediakan seperti toge goreng, doclang, baso, soto kuning, soto bogor, es serut, es doger dan es buah pala disajikan untuk yang memesannya terlebih dahulu," kata Siti.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, hidangan tersebut tidak hanya disajikan untuk mereka yang sedang berpuasa, juga para tamu konsumen dan masyarakat lain di Kota Kupang atau luar Kota Kupang.

Terpisah, produsen menu, Nursamina, mengatakan untuk puasa Ramadhan 1438 Hijriah ini, dirinya belum sempat menyediakan kuliner tradisional ala Yogyakarta seperti yang direncanakan sebelumnya, karena masih terbatas tenaganya.

Kolak bubur adalah menu kuliner tradisional yang banyak diminati oleh masyarakat, yakni yang terbuat dari pisang dipadukan bubur tepung yang telah diperkenalkan sejak 40-an tahun silam.

"Kolak bubur ini merupakan perpaduan kolak pisang dengan bubur sumsum yakni yang terbuat dari adonan tepung yang dicampurkan dengan santan kelapa dan masakan ini merupakan menu tradisional warisan nenek moyang sejak zaman penjajahan Belanda," kata penjual kolak bubur di kawasan Urip Sumoharjo Kota Kupang.

Masakan ini merupakan menu tradisional yang pada zaman dahulu untuk makanan pengganti nasi dan menu sarapan pagi atau menu berbuka.

"Kami mendapatkan warisan menu ini secara turun temurun dari nenek moyang, kemudian kami mulai berjualan bubur kolak sejak 1968," katanya.

Menu kolak bubur berbeda dengan menu bubur pada umumnya. Menu masakan ini terbuat dari bahan baku pisang dan adonan tepung beras yang diolah menjadi satu kemudian dicampurkan dengan cairan gula Jawa.

"Rasanya manis, kenyal dan mengenyangkan, kandungan karbohidrat di dalamnya tidak terlalu besar sehingga cocok untuk menu diet bagi sejumlah orang yang sedang menjalani terapi diet," katanya.

Untuk membuat masakan ini tidak mengalami kesulitan memperoleh bahan baku yakni pisang kepok yang mudah didapatkan di pasar tradisional yang ada di Kota Kupang.

Pusat Kuliner
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan Kota Kupang telah menjadi pusat pengadaan dan peredaran kuliner tradisional khas NTT untuk memenuhi kebutuhan warga setempat dan tamu wisatawan.

"Wisata kuliner halal banyak dicari wisatawan dalam dan luar negeri. Apalagi bila dikemas dengan kreatif, sehingga menarik minat dan selera para tamu yang membelinya," katanya.

Hal itu terkait munculnya bisnis kuliner di sejumlah titik destinasi kota dan kabupaten dalam wilayah NTT dan prospeknya dalam menarik jumlah pengunjung pada hari raya/hari besar keagamaan seperti yang tengah dilaksanakan umat Islam yaitu Ramadhan 1438 Hijriah.

"Saat melaksanakan puasa Ramadhan di Kota Kupang, misalnya, jamaah tidak perlu khawatir bila hendak mencari takjil atau jajanan untuk berbuka puasa," katanya.

Di Jalan Urip Sumoharjo No.19 tepat depan Bank Mandiri Kota Kupang, masyarakat setempat biasa menyebutkan lokasi itu dengan nama "halte".

Pasalnya di lokasi itu biasa sebagai tempat penghentian sementara angkutan umum dalam Kota Kupang mencari dan menurunkan penumpang.

Saat tiba di halte, beraneka jajanan makanan dan minuman sudah tersaji di meja puluhan pedagang dan siap dibeli untuk makan di tempat atau dibawa pulang menjelang berbuka puasa.

Tak hanya tersedia beragam makanan dan minuman, harga yang ditawarkan pun murah meriah. Dengan Rp5.000 sudah bisa mendapatkan tiga hingga empat jenis kue.

Jajanan yang ditawarkan mulai dari lampar, sosis, kue talam, kue lumpur, pisang goreng, bakwan, wajik hingga aneka jajanan khas Kupang yang siap untuk berbuka puasa.

Selain itu, beberapa pedagang juga menawarkan sayuran dan lauk untuk bekal makan sahur. Sayuran yang dijual mulai dari sayur bening, sup, lontong sayur.

Sementara aneka lauk yang dijual seperti ikan bakar, ayam bakar, sate telur puyuh dan banyak pilihan lainnya. Soal rasa, tidak perlu diragukan lagi. Tinggal memilih kue yang rasa manis, asin, pedas sesuai selera pengunjung.

Sementara aneka makanan-minuman, dapat dijumpai, seperti kolak pisang, kolak kacang hijau, kolak ubi dan kolak campur, es pisang ijo, es buah, es bubur mutiara dan es bubur sumsum.

Harganya juga terjangkau bagi yang berkantong terbatas. Satu gelas plastik semua dipukul rata Rp6.000 per buah.