Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Agustinus Payong Boli mengatakan, pasien yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru (COVID-19) di daerah itu, tidak pernah melakukan kontak langsung dengan masyarakat.
"Masyarakat perlu tetap waspada tinggi karena Flores Timur sudah masuk zona merah, tapi juga jangan terlalu takut karena pasien yang terkonfirmasi positif ini, tidak melakukan kontak langsung dengan masyarakat," katanya di Kupang, Kamis (7/5).
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan adanya kepanikan warga di wilayah paling Timur Pulau Flores itu, setelah daerah itu ditetapkan sebagai salah satu dari tiga kota di NTT sebagai zona merah COVID-19.
Baca juga: Satu warga Flotim positif COVID-19 dari klaster KM Lambelu
Baca juga: Wabup Flores Timur ingatkan penjual tak cari untung di tengah COVID
Tiga kota itu adalah Kota Kupang dengan pasien terkonfirmasi positif sembilan orang yakni delapan dirawat dan satu sembuh, Manggarai Barat dua kasus positif dan Flores Timur satu kasus dirawat.
Menurut dia, pasien yang terkonfirmasi positif di daerah itu merupakan kluster KM Lambelu, yang saat tiba di daerah itu beberapa waktu lalu, langsung menjalani karantina dan tidak pernah melakukan kontak dengan masyarakat.
Karena itu, pasien tinggal menjalani perawatan medis dan diyakini akan segera sembuh.
"Sejak Rabu, (6/5) malam sudah mulai menjalani perawatan dan yakin pasti sembuh nanti. Di rumah sakit pasien di ruangan isolasi khusus, jadi pasien lain jangan takut tetap aman dan patuhi himbauan pemerintah," katanya.
"Kita berharap cepat sembuh dan kembali ke tengah keluarga dan bekerja sebagaimana biasa," tambah Agus Boli.
Pasien COVID-19 di Flotim tak pernah kontak dengan warga
Masyarakat perlu tetap waspada tinggi karena Flores Timur sudah masuk zona merah, tapi juga jangan terlalu takut karena pasien yang terkonfirmasi positif ini, tidak melakukan kontak langsung dengan masyarakat