Kupang (ANTARA) - Juru bicara Satgas COVID-19, Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Rabu, (17/6) mengatakan bahwa saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. TC. Hillers Maumere yang merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 sudah memiliki alat "polymerase chain reaction" (PCR) untuk pemeriksaan sampel swab.
"Alatnya sudah ada, pekan depan alat itu sudah bisa dioperasikan untuk melakukan pemeriksaan terhadap sampel swab," katanya kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang.
Ia mengatakan alat swab PCR itu merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI untuk penanganan COVID-19 di Pulau Flores khususnya di Pulau Flores bagian timur.
Baca juga: Flores dan Sumba segera miliki alat pemeriksaan sampel swab
Petrus yang juga Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Kesehatan karena memberikan bantuan tersebut.
"Dengan adanya alat itu maka kami di Sikka, atau juga di Pulau Flores bagian Timur seperti Flotim dan Pulau Lembata tidak perlu lagi mengirim sampel ke Kupang," tutur dia.
Artinya bahwa lanjut dia, saat ini akan semakin cepat pihaknya mendapatkan informasi terkait dengan sampel swab yang diperiksa di RS tersebut.
Ia mengatakan untuk mendukung kerja dari alat swab PCR itu, Pemda setempat telah menyiapkan 20 tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan aplikasi PCR dari kementerian kesehatan.
"Saat ini mereka sudah siap. Jadi pekan depan jika alatnya sudah siap maka mereka akan langsung bekerja," tutur dia.
Alat swab PCR itu kata dia mampu menghasilkan 50 sampel swab yang diperiksa dan paling lama hanya satu jam saja. Oleh karena itu ujar dia sudah pasti akan sangat bermanfaat .
Saat ini di NTT beberapa rumah sakit rujukan COVID-19 di NTT sudah memiliki alat swab PCR yakni di dua rumah sakit di Pulau Flores masing-masing Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende dan RSUD Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baca juga: Legislator: NTT harus bersyukur miliki test swab sendiri
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominikus Minggu Mere mengharapkan dengan adanya alat swab PCR di tiga rumah sakit itu maka dapat melokalisir adanya penyebaran virus Corona baru atau COVID-19 di daerah yang telah terpapar kasus COVID-19.