PLN NTT alirkan listrik untuk 150 KK di Desa Tuamese, TTU
Akhirnya 150 KK di Desa Tuamese bisa menikmati listrik yang tentu dapat dimanfaatkan untuk menunjang berbagai kebutuhan masyarakat di sana
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalirkan listrik untuk 150 kepala keluarga (KK) sebagai pelanggan baru di Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupten Timor Tengah Utara (TTU), Pulau Timor.
"Akhirnya 150 KK di Desa Tuamese bisa menikmati listrik yang tentu dapat dimanfaatkan untuk menunjang berbagai kebutuhan masyarakat di sana," kata General Manager PT PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko, di Kupang, Rabu, (24/6).
Ia mengatakan, dirinya telah melakukan penyalaan listrik secara simbolis untuk 150 KK tersebut pada 21 Juni lalu saat berkunjung ke Desa Tuamese didampingi Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kupang Cahyo Gunadi dan Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kupang Arif Rohmatin.
Baca juga: PLTU Timor 1 ditargetkan beroperasi akhir 2022
Agustinus menjelaskan, penyalaan listrik ini berhasil dilakukan setelah dibangun sejumlah infrastrukur pendukung seperti jaringan tegangan menengah sepanjang 6 kilometer sirkuit (kms).
Selain itu, jaringan tegangan rendah sepanjang 9 kms dan dua gardu dengan kapasitas masing-masing sebesar 50 kva.
Ia berharap kehadiran listrik ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat baik untuk penerangan maupun mendukung kegiatan ekonomi produktif lainnya sesuai mata pencaharian masyarakat Tuamese yang umumnya sebagai nelayan maupun menyadap air pohon lontar.
"Tentu dengan hadirnya listrik ini bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan seperti mengawetkan ikan hasil tangkapan, membuat es, dan lainnya termasuk untuk kebutuhan mengakses informasi melalui perangkat elektronik sehingga tidak ketinggalan informasi, dan sebagainya," katanya.
Baca juga: PLN terapkan pelayanan listrik secara daring untuk Sumba Timur
Lebih lanjut, Agustinus mengatakan, dengan bertambahnya listrik desa ini maka kondisi rasio elektrifikasi di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste, itu sendiri telah mencapai 83,02 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 97,93 persen.
Agustinus Jatmiko memastikan, pembangunan listrik desa akan terus bergerak di lapangan untuk mengejar keteritnggalan rasio elektrifikasi yang secara keseluruhan di NTT yang hingga kini mencapai 86,81 persen dan rasio desa berlistrik 93,32 persen.
Baca juga: PLN realisasikan bantuan listrik gratis untuk 2.000 KK di NTT
"Meskipun memang di tengah pandemi COVID-19 ini tetap pembangunan listrik desa yang sebelumnya dikerjakan akan tetap berjalan di lapangan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ada," katanya.
"Akhirnya 150 KK di Desa Tuamese bisa menikmati listrik yang tentu dapat dimanfaatkan untuk menunjang berbagai kebutuhan masyarakat di sana," kata General Manager PT PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko, di Kupang, Rabu, (24/6).
Ia mengatakan, dirinya telah melakukan penyalaan listrik secara simbolis untuk 150 KK tersebut pada 21 Juni lalu saat berkunjung ke Desa Tuamese didampingi Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kupang Cahyo Gunadi dan Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kupang Arif Rohmatin.
Baca juga: PLTU Timor 1 ditargetkan beroperasi akhir 2022
Agustinus menjelaskan, penyalaan listrik ini berhasil dilakukan setelah dibangun sejumlah infrastrukur pendukung seperti jaringan tegangan menengah sepanjang 6 kilometer sirkuit (kms).
Selain itu, jaringan tegangan rendah sepanjang 9 kms dan dua gardu dengan kapasitas masing-masing sebesar 50 kva.
Ia berharap kehadiran listrik ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat setempat baik untuk penerangan maupun mendukung kegiatan ekonomi produktif lainnya sesuai mata pencaharian masyarakat Tuamese yang umumnya sebagai nelayan maupun menyadap air pohon lontar.
"Tentu dengan hadirnya listrik ini bisa dimanfaatkan untuk banyak keperluan seperti mengawetkan ikan hasil tangkapan, membuat es, dan lainnya termasuk untuk kebutuhan mengakses informasi melalui perangkat elektronik sehingga tidak ketinggalan informasi, dan sebagainya," katanya.
Baca juga: PLN terapkan pelayanan listrik secara daring untuk Sumba Timur
Lebih lanjut, Agustinus mengatakan, dengan bertambahnya listrik desa ini maka kondisi rasio elektrifikasi di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste, itu sendiri telah mencapai 83,02 persen, sedang rasio desa berlistrik sebesar 97,93 persen.
Agustinus Jatmiko memastikan, pembangunan listrik desa akan terus bergerak di lapangan untuk mengejar keteritnggalan rasio elektrifikasi yang secara keseluruhan di NTT yang hingga kini mencapai 86,81 persen dan rasio desa berlistrik 93,32 persen.
Baca juga: PLN realisasikan bantuan listrik gratis untuk 2.000 KK di NTT
"Meskipun memang di tengah pandemi COVID-19 ini tetap pembangunan listrik desa yang sebelumnya dikerjakan akan tetap berjalan di lapangan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ada," katanya.