Pemkab Sikka tetap terapkan PSN cegah penyebaran DBD

id DBD, NTT, Kota Kupang,Pemkab Sikka terapkan PSN,PSN cegah penyebaran DBD

Pemkab Sikka tetap terapkan PSN cegah penyebaran DBD

ARSIP. Seorang petugas melakukan pengasapan atau fogging di lingkungan sekitar rumah warga di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT,Jumat (13/3/2020). .ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.

Pelaksanaan PSN tetap berjalan dan dampaknya memang sangat signifikan karena sampai saat ini walaupun masih ada kasus DBD tetapi tidak signifikan seperti pada bulan-bulan Januari-Maret
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, tetap berupaya  mencegah terjadinya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu, dengan tetap menerapkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dijadwalkan setiap Jumat dalam sepekan.

"Pelaksanaan PSN tetap berjalan dan dampaknya memang sangat signifikan karena sampai saat ini walaupun masih ada kasus DBD tetapi tidak signifikan seperti pada bulan-bulan Januari-Maret," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Jumat, 26/6).

Hal ini disampaikan berkaitan dengan kembali adanya satu pasien DBD yang merupakan seorang bayi berusia delapan bulan yang meninggal akibat terserang DBD beberapa waktu lalu.

Baca juga: Wagub NTT sebut masalah DBD tetap jadi fokus perhatian pemerintah

Ia mengatakan Sikka sendiri merupakan daerah endemis DBD, oleh karena itu setiap hari pasti akan satu atau dua orang yang datang ke RS atau puskesmas untuk dirawat karena DBD.

Ia mengatakan upaya pemberantasan sarang nyamuk itu sudah diterapkan sejak Maret lalu. PSN sendiri itu tidak hanya melibatkan petugas kebersihan di kabupaten itu, tetapi juga seluruh warga bahkan anak sekolah.

"Semuanya harus terlibat untuk membersihkan lingkungannya masing-masing, jadi tidak hanya dari petugas kebersihan saa," ujar dia.

Selain menerapkan PSN setiap Jumat, Pemda setempat juga kata dia sudah mempunyai tenaga kebersihan yang sudah dilantik juga pada Maret lalu, semenjak adanya kasus DBD yang terus meningkat.

Sampai dengan Kamis (25/6) kemarin jumlah kasus DBD yang ada di kabupaten itu sudah mencapai 1.715 kasus dengan pasien yang meninggal akibat DBD mencapai 15 orang, sementara pasien yang sedang dirawat saat ini di RS hanya tiga orang.

Baca juga: Doni Monardo ingatkan NTT harus tetap waspadai DBD

Lebih lanjut ia menilai bahwa masih adanya kasus demam berdarah (DBD) di kabupaten tersebut karena kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan belum maksimal.

"Ya bisa dibilang kasus DBD hingga saat ini masih terus ada karena memang kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan belum maksimal, sehingga menimbulkan ada sarang nyamuk," ujar dia.