"Kesembilan calon tenaga kerja itu berasal dari Kabupaten Malaka, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang yang hendak berangkat melalui Bandara El Tari Kupang," kata Kepala Bidang PHI dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT Thomas Suban Hoda kepada Antara di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan selama liburan Lebaran dan cuti bersama, pihaknya tetap siaga dititik-titik pintu keluar bandara maupun pelabuhan laut karena liburan selalu menjadi alasan warga untuk keluar dan mencari pekerjaan di luar NTT.
Operasi ini sebagai langkah antisipasi karena pengalaman selama ini, banyak tenaga kerja yang dikirim ke luar NTT menggunakan momentum hari raya, seperti Natal dan Tahun Baru serta Lebaran.
Momentum hari raya itu memang menjadi pilihan karena saat itu, arus penumpang yang hendak mudik dalam jumlah signifikan, sehingga tidak bisa terpantau dengan baik oleh para petugas.
Menurut Thomas Suban Hoda, para calon tenaga kerja ini diamankan lantaran tidak mengantongi dokumen ketenagakerjaan yang disyaratkan sebelum keluar dari NTT.
Selain tidak memiliki dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), dua dari sembilan calon naker itu baru berumur 18 tahun.
Dalam keterangannya, para calon tenaga kerja itu awalnya mengaku berangkat sendirian dan tidak diurus oleh siapapun.
Namun setelah beberapa kali ditanya, ada yang mengakui jika ada agen atau calo yang sedang menunggu kedatangan mereka, baik di Surabaya, Batam maupun Banjarmasin yang menjadi daerah tujuan mereka sebelum ke Malaysia.