MPR dukung peningkatan SDM unggul di Ngada

id MPR RI,NTT,Jazilul,PKB

MPR dukung peningkatan SDM unggul di Ngada

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengunjungi perkebunan kopi rakyat yang berada di Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (30/7). (Istimewa)

Dengan adanya sekolah pertanian, diharap sektor ini lebih maju dan berkembang sehingga kabupaten ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten yang lain

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mendukung berdirinya sekolah pertanian di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul agar bisa mengembangkan sektor pertanian di wilayah tersebut khususnya tanaman kopi.

"Dengan adanya sekolah pertanian, diharap sektor ini lebih maju dan berkembang sehingga kabupaten ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten yang lain," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, (31/7).

Baca juga: Pemasaran kopi arabika Flores sebaiknya terintegrasi

Hal itu dikatakan Jazilul disela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Ngada, NTT, Kamis (30/7).

Dia menilai, dalam mengelola dan mengembangkan sektor pertanian, tidak hanya butuh investor namun juga butuh sumber daya manusia.

Politisi PKB itu mendukung Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Flores berdiri di Bajawa, Ngada, untuk mengembangkan SDM di sektor pertanian.

Menurut dia, perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Katolik Ngada itu akan mengembangkan, mengelola, dan mempersiapkan sumber daya manusia agar produk pertanian, terutama kopi bisa lebih berstandar.

"Sehingga Kopi Bajawa bisa masuk pasar nasional dan internasional,” ujar pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu.

Jazilul mengatakan, Pulau Flores merupakan daerah yang subur, udaranya yang dingin membuat banyak tanaman bisa tumbuh dengan baik.

"Di pulau ini ada cengkeh, kelapa, lada, cokelat, kopi, kemiri, dan jenis tanaman lainnya. Kesuburan Flores membuat Portugis dan Belanda datang ke pulau ini," ujarnya.
Baca juga: Daya tarik kopi Manggarai di negeri para dewa

Baca juga: Produksi kopi dan kakao di Bajawa menurun akibat perubahan iklim

Namun Jazilul menyayangkan hasil pertanian dari Flores yang dikirim ke luar pulau seperti ke Surabaya, Jawa Timur, masih dalam bentuk mentah sehingga perlu ada pengembangan agar menghasilkan nilai tambah dari produk yang dihasilkannya.