Daya tarik kopi Manggarai di negeri para dewa

id Yunani

Daya tarik kopi Manggarai di negeri para dewa

Nikmatnya kopi Arabika dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA Foto/Dok)

Yunani yang hanya mengandalkan kopi impor dari negara lain menjadi prospek bisnis kopi yang menjanjikan bagi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia.

London (ANTARA) - Kopi Manggarai dari Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dibawa Kamari Coffee dan kopi Lintong Sumatera yang dibawa Bella Coffee dipromosikan di Athens Coffee Festival yang diiikuti produsen kopi dari Yunani dan berbagai negara.

Festival kopi tersebut dilakukan untuk keempat kalinya sejak 2016 yang diadakan di Technopolis, Gazi Athena, Yunani.

Pelaksana Fungsi Penerangan KBRI Athena, Kristina Natalia kepada ANTARA di London, Rabu (2/10) mengatakan stand Indonesia menghadirkan dua jenis kopi single origin asli Indonesia yakni kopi Mangarai Flores dan kopi Lintong Sumatera menarik para pengunjung festival itu.

Kedua perusahaan ini memamerkan kedua jenis kopi asli Indonesia ini dengan berbagai varian kopinya. Kehadiran Indonesia untuk pertama kalinya pada festival tersebut memberikan warna tersendiri, dimana ciri khas kopi Indonesia yang diproduksi secara organik dengan berbagai cita rasa tinggi berbeda pada masing-masing varian.

Heribert Aswin Muriadi dari Kamari coffee mengatakan kualitas cita rasa kopi ditentukan sejak proses di hulu saat masih di petani, berbeda dengan konsep terdahulu dimana cita rasa kopi ditentukan di hilir di saat menjadi roasted bean dan tangan barista. Dalam memproduksi kopi unggulan, Kamari Coffee memberikan perhatian tidak hanya pada proses akhir, tapi memberikan perhatian pembibitan.

Baca juga: Dua merek kopi asal Flores perlu diunifikasi
Baca juga: BUMDes di Flores diharapkan bisa kelola usaha kopi


Lina Suahriri dari Bella Coffee mengatakan pihaknya mengutamakan kualitas sejak proses di hulu hingga di hilir. Konsep berbeda diterapkan dalam pengelolaan bisnis kopi dengan menyentuh nilai-nilai sosial, dimana pengelolaannya diprakarsai oleh corporate social responsibilty (CSR) perusahaan di Sumatera Utara guna membantu perekonomian masyarakat khususnya petani.

Selain menghadirkan berbagai ragam varian kopi, Indonesia diwakili Andika Priadiputra dari Kamari Coffee mempresentasikan mengenai speciality kopi Indonesia serta prosesnya sejak dari pembibitan hingga proses roasting. Kegiatan dilanjutkan dengan proses cupping, menilai rasa dan aroma kopi dengan mencium dan menyesap kopi.

Salah satu pengunjung, Panagiotis mengatakan kopi Indonesia khususnya kopi Manggarai dan kopi Lintong memiliki keunikan dengan cita rasa yang kuat, memiliki kelebihan diproduksi secara organik.

Duta Besar RI untuk Yunani Ferry Adamhar, mengatakan semakin bertambahnya penikmat kopi di negeri para dewa ini setiap tahun. Yunani yang hanya mengandalkan kopi impor dari negara lain menjadi prospek bisnis kopi yang menjanjikan bagi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia.

"Keikutsertaan pertama kali Indonesia di Athens Coffee Festival ini menjadi landasan promosi Indonesia sebagai negara produsen kopi," katanya.

Dubes mengatakan strategi promosi kopi Indonesia dengan menekankan bahwa Indonesia salah satu dari sepuluh produsen kopi terbesar dunia, diharapkan penetrasi pasar kopi Indonesia tidak hanya sampai di Yunani tapi melalui Yunani, masuk ke negara Eropa Barat, kawasan Balkan dan Mediterania, bahkan ke Afika Utara.

Baca juga: Minat kopi Arabika Flores Manggarai sangat tinggi
Baca juga: Gerakan Sejuta Cangkir Kopi Flores