Kupang (Antara NTT) - Pergerakan Mahasiswa Katolik Internasional (IMCS) membangun mushalla di Manulondo, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, bersama warga masyarakat setempat.
"Guna menggelorakan dan membangun solidaritas sebagai wujud dari toleransi nyata, maka mahasiswa Katolik dunia yang tergabung dalam International Movement of Catholic Student (IMCS) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) membangun mushola di Desa Manulondo, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende," kata Ketua PP PMKRI Angelo Wake Kako di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan tindakan nyata peserta Summer School itu adalah membantu umat muslim dalam membangun mushalla bersama warga setempat baik umat Katolik maupun Islam.
"Kegiatan pembangunan mushalla di Desa Manulondo, merupakan wujud nyata dari dialog antarumat beragama yang digagas mahasiswa Katolik dunia," katanya.
Ia menuturkan, pemilihan tempat di Kecamatan Ndona ini, hendak menunjukan bahwa di Kabupaten Ende, terutama Ndona teristimewa Desa Manulondo, ternyata kehidupan antaraumat Kristiani dan Muslim di sana saling berdampingan.
"Kita mau tunjukan kepada dunia umumnya dan Indonesia khususnya bahwa di Ende, khususnya di Manulondo kehidupan antarumat luar biasa, saling berdampingan" kata dia.
Ia menjelaskan, ketika Jakarta tidak bisa mewakili Indonesia dalam mengampanyekan toleransi antarumat beragama, maka NTT akan menjadi pelopor dalam mengampanyekan toleransi antarumat beragama.
"Harapan kita pemerintah pusat bisa melihat hal ini, yaitu masyarakat agama yang satu dan yang lainnhidup secara berdampingan," katanya.
Sementara itu Imam Masjid setempat, Muhammad Nur Sewa, pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa Katolik dunia yang telah berpartisipasi dalam pembangunan Musholla An Nur Nuakota.
Ini merupakan bentuk dari menjaga hubungan antara umat beragama, agar rukun, damai dan saling menghargai dalam memeluk agamanya masing-masing, katanya.
"Kami sangat bangga dan senang, karena hari ini kami mendapat kunjungan dari mahasiswa Katolik dunia. Ini sangat luar biasa, karena mereka datang mau bersama masyarakat di sini membangun Musholla," ucapnya.
Ia mengatakan, kehidupan antarumat beragama di Ende sangat harmonis karena meski beda agama namun persatuan dan kekeluargaan terjalin sangat baik karena masih dalam satu keluarga.
"Dalam keluarga bisa ada dua agama yakni Islam dan Katolik, bisa juga tiga. Namun demikian sangat harmonis. Lihat saja mushalla ini ketua panitianya orang Katolik, sementara itu, kita juga turut membangun gereja di Ndona," katanya.
Selain membangun mushalla, peserta Sumer School juga berpartisipasi dalam pembangunan SMK Vincensius di Ndona. Selain itu, masih ada kegiatan sosial lainnya yang dilakukan selama di Kecamatan Ndona.