Pemprov bantu 62 traktor bagi petani NTT

id ntt,kupang,jagung

Pemprov  bantu 62 traktor bagi petani NTT

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederich Koli (tengah) ketika memberikan keterangan terkait program pembangunan sektor pertanian di NTT, Senin (31/8/2020). (Antara/ Benny Jahang)

Lahan yang sudah tergarap saat ini sudah mencapai 1.400 Ha dari 10.000 Ha yang tersebar di 16 kabupaten yang direncanakan Pemerintah NTT
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur segera distribusikan bantuan 62 unit traktor untuk petani dalam mendukung program pengembangan tanaman jagung pada lahan 10.000 haktare di daerah ini.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Nusa Tenggara Timur, Lecky Frederich Koli kepada wartawan di Kupang, Senin, (31/8) terkait program pengembangan tanaman jagung di NTT.

Baca juga: NTT alokasikan Rp25 miliar kembangkan jagung 10.000 hektare

Ia mengatakan, pemerintah NTT memiliki target pengembangan tanaman jagung pada lahan 10.000 Ha di seluruh NTT pada 2020.

Program pengembangan taman jagung berskala besar itu bertujuan untuk menurunkan jumlah warga miskin dan merubah kultur petani di NTT yang tidak pernah menggunakan musim tanam kedua April hingga September untuk berproduksi.

"Lahan yang sudah tergarap saat ini sudah mencapai 1.400 Ha dari 10.000 Ha yang tersebar di 16 kabupaten yang direncanakan Pemerintah NTT," tegasnya.

Menurut dia, program pengembangan tanaman jagung yang dilakukan secara serentak di NTT itu dinilai mampu menurunkan kasus kemiskinan karena petani mulai mengoptimalkan lahan potensi yang selama ini dibiarkan tidak produktif.

Baca juga: Kementan dukung NTT kembangkan 10.000 hektare jagung

Sebanyak 62 unit traktor bantuan pemerintah NTT itu segera didistribusikan ke Sumba, Timor dan Flores untuk digunakan petani secara gratis dalam mendukung pengolahan lahan pertanian bagi pengembangan tanaman jagung.

"Bantuan traktor ini digunakan petani secara gratis untuk mengolah lahan pertanian milik petani di NTT. Semua petani boleh menggunakan traktor secara gratis untuk mengolah lahan pertanian yang ada,," kata Lecky Frederich Koli.