Gubernur Laiskodat ajak pelaku usaha investasi di wilayah Bokong-Lelogama

id NTT,Gubernur NTT,Kabupaten Kupang,Investasi pariwisata,Bokong,Lelogama

Gubernur Laiskodat  ajak pelaku usaha investasi di wilayah Bokong-Lelogama

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Di wilayah Bokong-Lelogama perlu investasi restoran, home stay, sehingga bisa melayani orang-orang yang semakin banyak datang di sana
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengajak pelaku usaha di daerah itu untuk berinvestasi membangun sektor pariwisata di wilayah Bokong-Lelogama, Kabupaten Kupang, Pulau Timor.

"Di wilayah Bokong-Lelogama perlu investasi restoran, home stay, sehingga bisa melayani orang-orang yang semakin banyak datang di sana," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (9/9).

Baca juga: Gubernur janji benahi infrastruktur kampung adat Wae Rebo

Ia mengatakan, setiap hari Sabtu-Minggu, banyak orang berkunjung ke wilayah Bokong-Lelogama untuk menikmati wisata alam namun tidak ada satu pun restoran yang melayani kebutuhan makan-minum di sana.

Karena itu, lanjut dia, Pemprov siap mendukung jika ada pelaku usaha yang ingin ekspansi di wilayah Bokong-Lelogama di Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste.

"Perbankan juga kita minta agar siapkan kredit ketika ada permintaan pelaku usaha untuk investasi ini," katanya.

"Nanti kalau di sana sepi maka pemerintah yang akan datang untuk spending di sana. Ini desain untuk menopang agar ekonomi kita bisa bertahan," katanya lagi.

Ia mengatakan, ketika investasi untuk restoran, home stay bisa hadir maka dampak ikutan sangat besar bagi masyarakat terutama untuk pasokan bahan kebutuhan pokok seperti, beras, sayuran, dan sebagianya.

Untuk itu, ia juga beminta pemerintah Kabupaten Kupang agar mendorong investasi ini dan menyiapkan suply kebutuhan bahan pokok secara baik.

Baca juga: Gubernur instruksikan percepatan penyerapan anggaran 2020

Gubernur Viktor menambahkan, dalam kondisi pandemi virus Corona atau COVID-19 seperti ini, NTT harus bisa membangun pasar sendiri agar perekonomian bisa tumbuh terutama di sektor riil.

"Kita tidak mungkin berharap pasar dari luar di tengah kondisi seperti ini. Harus bisa kita bangun market kita sendiri," tegasnya.