Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka saat ini tengah mendata dan menverifikasi 1.887 tenaga kesehatan di kabupaten itu untuk mengetahui siapa saja yang nantinya layak menjadi yang pertama mendapatkan vaksin COVID-19 Sinovac.
"Kami masih menunggu dari Kupang, kira-kira nanti berapa tenaga kesehatan di Kabupaten Sikka menjadi yang pertama mendapatkan vaksin itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Herlemus kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Selasa, (5/1).
Saat ini ujar dia pihaknya juga sudah menyiapkan 46 vaksinator atau petugas kesehatan yang bertugas untuk memberikan vaksin kepada yang sudah mendapatkan jatah vaksin tersebut.
Baca juga: DPRD NTT: Pemerintah perlu sosialisasi manfaat vaksin COVID-19
'Untuk pelatihan vaksinatornya akan dimulai pada Kamis (7/1) hingga Jumat (9/1). Nanti mereka yang bertugas untuk menyuntikkan vaksin itu," tambah dia.
Ia menambahkan, ada kurang lebih 25 puskesmas yang sudah memiliki cool-c untuk penyimpanan vaksin dengan derajat penyimpanan 2-8 derajat celsius.
"Puskemas itu sudah layak bahkan memenuhi syarat jika memang ditempatkan vaksin itu, bahkan mereka juga sudah memiliki genset sendiri untuk antisipasi pemadaman listrik," tambah dia.
Namun ujar dia dari 25 puskemas itu, hanya akan ada 18 puskesmas yang akan dijadikan sebagai tempat penyimpanan vaksin. Hal ini dikarenakan puskemas-puskesmas itu memiliki fasilitas internet yang sangat bagus.
'Sehingga nanti proses pelaporan bisa dilakukan secara daring," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 13.200 dosis vaksin COVID-19 Sinovac buatan China dari PT Biofarma, Jawa Barat, Selasa pagi tiba di bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur untuk kemudian nanti didistribusikan ke kabupaten-kabupaten di provinsi berbasis kepulauan itu.
Baca juga: NTT siapkan 398 faskes jadi tempat vaksinasi
Berdasarkan pantauan di lokasi, vaksin yang tiba di bandara El Tari itu diterima langsung dan dijaga ketat oleh personel Lanud El Tari Kupang dan juga petugas Avsec bandara El Tari Kupang itu.
Kemudian usai dinaikkan ke dalam gerobak kargo bandara, personel TNI AU kemudian tetap mengawalnya untuk kemudian diserahkan ke personel Brimod Polda NTT bersenjata lengkap yang kemudian dikawal menuju ke gudang farmasi Dinas Kesehatan NTT.