"Dalam OTT ini, kami berhasil mengamankan enam orang yang sering melakukan pungli," kata Ketua Tim Saber Pungli Polda NTT AKBP Joshua Tampubolon kepada wartawan di Kupang, Selasa.
Terkait nama dari keenam orang yang ditangkap tangan itu sendiri Joshua enggan untuk menyebutkannya, namun diketahui mereka adalah pegawai Pelni Kupang yang diketahui direkrut secara outsorsing.
Joshua menjelaskan enam orang tersebut terdiri dari petugas parkir, petugas karcis, petugas penitipan barang, serta pengiriman barang yang bekerja di Pelni Kupang.
"Keenamnya itu adalah pegawai yang ditangkap secara langsung oleh kami saat sedang melakukan transaksi," tambah Joshua.
Disamping keenam pegawai outsorsing tersebut, tim Saber Pungli juga memanggil lima pejabat Pelni Kupang, di antaranya Kepala Cabang Pelni Kupang Adrian, Kepala Operasional Pelni Cabang Kupang H Kepala Keuangan, Kasir MB dan Bendahara MB
Pantauan Antara kelima pejabat Pelni itu di periksa secara bergantian di ruangan Tim Saber Pungli Polda NTT.
Mantan Kasubdit I Ditresnarkoba Polda NTT ini juga mengatakan dalam operasi tangkap tangan tersebut pihaknya juga menyita sejumlah brankas yang berisi uang, rekapan data penumpang dan nama-nama orang. Namun berapa jumlah total uang yang di OTT belum diketahuinya.
Lebih lanjut ia juga mengatakan sebelum melakukan OTT tim Saber pungli Polda NTT telah memantau kasus tersebut hasil dari pengaduan masyarakat yang telah dipantau selama satu bulan.
Sementara itu Kepala Cabang Pelni Kupang Adrian saat ditemui Polda mengatakan dirinya belum mengetahui apa-apa soal OTT tersebut.
"Saya tidak tahu. Kejadiannya di lapangan sedangkan saya di kantor. Kita tunggu saja hasil pemeriksaannya," ujarnya.
Amankan Rp10 Juta
Dlam Oeparsi Tangkap Tangan (OTT) tersebut, Tim Saber Pungli Polda NTT mengamankan uang tunai senilai Rp10 juta dari tangan para pegawai PT Pelni Cabang Kupang yang terkena operasi tersebut .
"Uang tunai senilai Rp10 juta itu adalah uang yang kami temukan saat OTT, belum lagi yang ada di dalam brankas yang kami sita," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast.
"Uang tunai senilai Rp10 juta itu adalah uang yang kami temukan saat OTT, belum lagi yang ada di dalam brankas yang kami sita," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Ia menjelaskan saat ini Polda NTT khususnya Tim Saber Pungli masih melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang yang diduga terlibat dalam kasus pungli di lingkungan Pelni tersebut.
Jules menambahkan dugaan pungli yang dilakukan 11 orang petugas Pelni Kupang pada saat Kapal Motor Sabuk Nusantara III masuk ke Pelabuhan Tenau Kupang sejak Senin (18/9) malam.
Informasi soal Pungli itu juga didapat oleh pihak kepolisian saat maraknya laporan masyarakat bahwa sering terjadi pungutan yang tak jelas saat masuk kapal penumpang di pelabuhan tersebut.
Berdasarkan laporan tersebut Tim Saber Pungli mulai melakukan penelusuran selama satu bulan baru dilakukan penangkapan pada Selasa (19/9). "Saat ini 11 orang itu masih diperiksa selama 24 jam," tuturnya.
Pantauan Antara di ruang Tim Saber Pungli sejumlah pejabat Pelni Kupang seperti Kepala Cabang Pelni Adrian, Kepala Operasional Pelni Cabang Kupang H, Kepala Keuangan, Kasir MB dan Bendahara MB berada dalam ruang pemeriksaan.
Sementara itu, Ketua Tim Saber Pungli Direktorat Reserta dan Kriminal Khusus Polda NTT AKBP Josua Tampubolon mengatakan enam orang petugas lapangan yang melakukan pungli berinisial CC, AL, GL, HK, WL dan AD.
Ia mengatakan sebelum melakukan OTT, pihaknya sudah menangkap seorang penjaga karcis di pelabuhan tersebut. Dalam pengembangan selama sebulan barulah pihaknya menangkap secara langsung enam pegawai yang diketahui direkrut secara outsourching.
"Kami dalami cukup lama, dan sebelumnya kita amankan dulu salah satu, baru kemudian kita tangkap semuanya," ujarnya.
Itu juga pertama kali Tim Saber Pungli Polda NTT melakukan OTT setelah dibentuknya tim tersebut di Polda NTT. Iapun berharap kerja sama masyarakat agar bisa melaporkan kepada pihak kepolisian jika ada pungli di instansi manapun.