Kupang (Antara NTT) - Ketua Komisi V DPR RI Fhary Djemy Francis mendorong pembangunan embung atau bendungan kecil di Nusa Tenggara Timur diperbanyak untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi masyarakat di provinsi itu.
"Untuk di NTT tidak cukup membangun bendungan besar, tapi program membangun embung yang dulu target sudah sampai 100 setiap tahun sekarang hanya 30 embung agar ke depan bisa diperbanyak," kata politisi dari Fraksi Partai Gerindra itu di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu dalam kunjungan kerja bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Bendungan Rakanamo, Kabupaten Kupang.
Menurut Fahry Francis, penyebaran sumber daya air dalam konteks wilayah NTT yang bercirikan kepulauan perlu dilakukan dengan memperbanyak pembangunan embung-embung.
"Agar semua daerah hingga pelosok dipastikan bisa menjangkau sumber daya air yang cukup untuk menghadapi ancaman kekeringan yang sering melanda daerah ini setiap tahun," katanya.
Untuk sejumlah bendungan besar yang dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo di NTT, Fahri mengaku mengapresiasi upaya pembangunan tersebut sebagai salah satu upaya dalam mengatasi krisis air bersih di daerah ini.
"Kami memberikan dukungan penuh kepada pemerintah pusat untuk membangun bendungan besar di NTT, tapi kita juga harus memikirkan bagiamana pemanfaatan dari apa yang sudah dibangun," katanya.
Menurutnya, pemanfaatan sumber daya air dari bendungan yang sudah selesai dibangun seperti Bendungan Raknamo harus belajar dari pemanfaatan air di Bendungan Tilong yang menurutnya belum dimanfaatkan secara optimal.
"Dalam kunjungan saya sebelumnya ke sini (Bendungan Raknamo) saya memberikan pekerjaan rumah kepada teman-teman sumber daya air agar kita belajar dari pemanfaatan air di Bendungan Tilong yang sampai sekarang belum optimal," katanya.
"Kita sudah membangun bendungan-bendungan besar seperti ini tapi juga harus memikirkan pemanfaatannya ke depan," katanya menegaskan.

