Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Alor bekerja sama dengan tokoh agama di kabupaten itu mensosialisasikan manfaat dari vaksinasi Gotong Royong untuk mempercepat program percepatan vaksinasi oleh pemerintah pusat.
"Kami sudah bekerja sama dengan sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat LSM dan juga media di sini untuk bersama-sama memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak perlu takut dengan vaksin gotong royong yang kini juga menjadi program dari pemerintah pusat," kata Bupati Amon DJobo kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Sabtu, (5/6).
Hal ini disampaikan berkaitan dengan program pemerintah soal vaksinasi COVID-19 khususnya mempercepat program vaksinasi untuk mendukung gerakan 1 juta dosis vaksinasi per hari.
Amon mengaku pihaknya tidak ingin nantinya berkembang isu di luar atau di tengah masyarakat bahwa vaksin gotong royong yang menjadi program pemerintah itu adalah vaksin dengan kualitas yang tidak bagus.
Hal ini berkaca dari kejadian sebelumnya di mana satu desa di kabupaten itu terpaksa meninggalkan desanya karena takut mendapatkan vaksinasi tahap pertama, ujarnya.
"Kita tidak ingin nantinya akan berujung pada kejadian seperti beberapa waktu lalu, di mana masyarakat kurang paham soal vaksin, sehingga muncul isu-isu yang berujung pada ketakutan oleh masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Flotim laporkan 19 puskesmas kekurangan vaksin COVID-19
Amon juga menambahkan bahwa sampai saat ini masih banyak warga di kabupaten Alor yang belum menerima suntikan vaksin, hal ini karena proses pengiriman vaksin sendiri untuk kabupaten itu masih sedikit.
Sampai dengan Mei 2021 dari total target 6.000 orang yang akan divaksin, baru sekitar 2.313 orang yang menerima suntikan vaksinasi, untuk tahap pertama dan tahap kedua.
Baca juga: Flores Timur buka pos perkantoran percepat vaksinasi COVID
"Jadi masih banyak yang belum terima vaksin. Hal ini bukan karena petugas vaksinatornya kurang tetapi karena memang vaksin yang dikirim sudah habis," tambah dia.
Oleh karena itu ia berharap agar dengan adanya program vaksin gotong royong itu mampu mempercepat proses vaksinasi di kabupaten yang masuk kabupaten berbatasan langsung dengan Australia itu.