Kupang (ANTARA) - Wakil Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Agustinus Payong Boli melaporkan bahwa sebanyak 19 puskesmas di daerah itu belum bisa melaksanakan vaksinasi akibat kekurangan stok vaksin COVID-19.
"Dalam pelaksanaannya terdapat kendala yang mengakibatkan akselerasi pelayanan cukup terkendala karena sebanyak 19 puskesmas belum bisa melaksanakan vaksinasi akibat kekurangan logistik terutama vaksin COVID-19," katanya ketika dihubungi di Kupang, Kamis (3/6).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Flores Timur dan tantangan yang dihadapi di lapangan.
Menurut dia, daerah setempat membutuhkan ketersediaan logistik yang memadai untuk percepatan pelayanan vaksinasi COVID-19.
Agustinus menyebutkan hingga saat ini vaksin COVID-18 yang diterima dan digunakan di Flores Timur 4.000 vial vaksin Sinovac dan sudah digunakan semuanya.
Selain itu 940 vial vaksin Sinovac Biofarma dengan jumlah pemakaian 416 vial dan tersisa 424 vial serta vaksin Astra Zeneca 10 vial dan sudah digunakan.
"Masih tersedia 424 vial vaksin yang belum digunakan dengan rincian untuk suntikan kedua," katanya.
Agustinus mengatakan kekurangan vaksin yang dialami mengakibatkan sebagian besar sasaran baik pelayan publik maupun lansia belum terlayani.
Pihaknya mencatat vaksinasi tahap II untuk pelayan publik di daerah itu baru mencapai 10,4 persen dari total jumlah sasaran sebanyak 19.849 orang.
Baca juga: Flores Timur buka pos perkantoran percepat vaksinasi COVID
Sementara vaksinasi untuk warga lanjut usia baru 0,03 persen dari jumlah sasaran 26.519 orang.
Baca juga: Taspen bantu Ribka guru SD di Flores Timur yang mendadak pensiun
"Karena itu kita berharap pasokan logistik vaksin dari Pusat segera masuk kembali sehingga kita bisa bergerak untuk percepatan vaksinasi di lapangan," katanya.
Flotim laporkan 19 puskesmas kekurangan vaksin COVID-19
...Masih tersedia 424 vial vaksin yang belum digunakan dengan rincian untuk suntikan kedua