Defisit air mencapai 1,5 miliar kubik

id andre

Defisit air mencapai 1,5 miliar kubik

Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre W Koreh (Foto ANTARA)

Wilayah Nusa Tenggara Timur mengalami defisit air hingga 1,5 miliar kubik per tahun.
Kupang (Antaranews NTT) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Andre W Koreh mengatakan, wilayah provinsi setempat mengalami defisit air hingga 1,5 miliar kubik per tahun.

"Dari data hasil survei di NTT menunjukkan bahwa ketersediaan air mencapai 18 miliar kubik per tahun tapi kita mengalami defisit sekitar 1,5 miliar kubik setiap tahun," kata Andre W Koreh di Kupang, Senin.

Ia mengatakan, kebutuhan air di daerah setempat mencapai 10 miliar kubik setiap tahun untuk irigasi maupun air baku namun setiap tahun mengalami defisit sebanyak 1,5 miliar kubik.

Untuk mengatasi defisit air itu, katanya, daerah setempat membutuhkan sekitar 70 bendungan atau waduk, 100 embung irigasi, 4.000 embung kecil, dan 3.000 jaringan irigasi air tanah.

"Ini kalau terbangun semuanya maka bisa mengatasi kondisi defisit kita," katanya dan menambahkan kondisi infrastruktur sumber daya air yang yang menyebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu hanya menampung 58 juta kubik per tahun.

"Jumlah itu yang kita tampung dengan infrastruktur yang ada seperti Bendungan Tilong, dan embung atau waduk-waduk yang ada di daerah ini," katanya.

Andre Koreh mengakui, kondisi infrastruktur sumber daya air di provinsi setempat masih terbatas karena kemampuan fiskal (anggaran) yang masih mengandalkan dukungan dari pemerintah pusat.

"Daerah kita masih belum mampu membiayai seluruh infrastruktur yang ada sehingga memang secara bertahap kita masih menghrapkan alokasi dukungan dari pusat," katanya.

Saat ini, lanjutnya, NTT baru memiliki satu benudngan yaitu Tilong di Kabupaten Kupang dan selanjutnya akan ditambah Bendungan Raknamo di Kabupaten yang sudah selesai diresmikan dan memasuki tahap penggenangan.

Selanjuntya, ada pula Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu dan Bendungan Napunggete di Kabupaten Sika yang sementara dalam proses pembangunan.

"Kita berharap pembangunan secara bertahap ini ke depan bisa menjawab kebutuhan masyarakat di daerah ini, tentu peran pemerintah daerah juga sangat diperlukan seperti menyiapkan lahan dan masyarakatnya agar pembangunan infrastruktu bisa masuk," katanya.