Kupang (Antara NTT) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur masih butuh dana Rp50 miliar untuk merampungkan pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) SK Lerik guna mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi warga miskin di daerah itu.
"Alokasi Rp50 miliar itu akan bersumber dari APBN dan APBD Kota Kupang anggaran tahun 2017," kata Direktur RSU Kota Kupang dr Marciana Halek di Kupang, Kamis.
Dia mengaku alokasi anggaran dibutuhkan itu kini dalam tahap konsultasi dengan Kementerian Kesehatan agar dialokasikan dalam APBN dan APBD Kota Kupang tahun 2017.
Dia mengatakan sejak awal pembangunan fisik rumah sakit berlantai dua dengan fasilitas utama itu sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan dengan anggaran Rp180 miliar dalam tiga tahap pengucuran dananya.
Pengucuran pertama Rp30 miliar, dilanjut 2015 Rp10 miliar dan pada tahun 2016 sebesar Rp50 miliar. "Untuk 2017 diusulkan bantuan Rp22 miliar untuk berkolaborasi dengan alokasi bantuan APBD sebanyak Rp28 miliar," katanya.
Saat ini, menurut dia pekerjaan fisik rumah sakit tersebut sudah mencapai 40 persen. Dengan dana bantuan pada 2017 mendatang, diharapkan bisa merampungkan pekerjaan fisiknya.
Untuk sumber daya medis sudah sangat tersedia, dengan komposisi delapan dokter ahli dan dibantu para medis dan pegawai lainnya untuk kepentingan kelancaran pelayanan.
Sedangkan untuk peralatan, meski sudah tersedia, namun masih membutuhkan penambahan baik dari sisi kuantitas dan kualitasnya untuk mendukung layanan kesehatan di rumah sakit itu.
Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudoe secara terpisah ketika dihubungi mengaku sedang membahas alokasi anggaran untuk membantu mempercepat pelaksanaan pembangunan rumah sakit tersebut.
Menurut dia secara kelembagaan untuk APBD Kota Kupang 2017 diyakini didukung oleh seluruh wakil rakyat pada lembaga legislatif ini.
"Yang paling penting sekarang Pemerintah Kota Kupang bisa meyakinkan pemerintah pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran dari pusat. Ini yang penting," katanya.
Ia mengakui pengurangan sejumlah dana bantuan dari Pemerintah Pusat sangat memberikan dampak bagi sejumlah rencana kebijakan daerah.
Ia mengharapkan Pemerintah Kota Kupang tetap terus melakukan pendekatan dengan Pemerintah Pusat, terutama dengan Kementerian Kesehatan sehingga kekurangan dana bisa dipenuhi.
"Kita akan bantu demi memenuhi kepentingan masyarakat Kota Kupang agar mendapat pelayanan kesehatan maksimal itu," katanya.
Ia juga mengharapkan agar manajeman RSUD SK Lerik dan Dinas Kesehatan Kota Kupang melakukan pengawasan yang lebih ketat, sehingga terjamin kualitas pekerjaan dan rampung tepat waktu.
"Kita sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan juga akan melakukan pengawasan untuk memastikan pelaksanaan pekerjaan a bisa berjalan lebih baik, lancar dan berkualiutas," kata Yeskiel Loudoe.
Pembangunan Rumah Sakit Butuh Dana Rp50 Miliar
"Alokasi Rp50 miliar itu akan bersumber dari APBN dan APBD Kota Kupang anggaran tahun 2017," kata Direktur RSU Kota Kupang dr Marciana Halek..