Kupang (ANTARA) - Bupati Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Paulus K Limu mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, lembaga pendidikan dasar dan menengah tetap berlangsung selama pandemi COVID-19 karena 30 persen daerah itu belum terjangkau internet.
"Pembelajaran tatap muka tetap dilakukan selama pandemi COVID-19. Kegiatan pembelajaran secara daring tidak dilakukan karena wilayah itu tidak semua memiliki fasilitas jaringan internet sehingga para siswa tidak dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara daring," kata Paulus K Limu di Sumba Tengah, Jumat (1/10).
Paulus K Limu mengatakan hal itu dalam kegiatan temu INOVASI yang digelar secara daring oleh lembaga Inovasi Untuk Anak Indonesia (INOVASI) dengan topik "menciptakan ruang untuk memulihkan pembelajaran siswa SD/MI dari dampak pandemi COVID-19".
Paulus K Limu menegaskan pemberian vaksinasi bagi guru dan pelajar sedang gencar dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 pada lingkungan lembaga pendidikan.
Baca juga: Menkes bantah kabar tentang banyak klaster COVID-19 di sekolah
Ia menjelaskan Kabupaten Sumba Tengah memiliki 65 desa dan sekitar 30 persen belum terjangkau jaringan internet, sehingga pembelajaran daring untuk siswa/siswi untuk lembaga pendidikan SD/SMP tidak dapat dilakukan sejak pandemi COVID-19 melanda daerah itu.
" Kami belum pernah menutup sekolah selama pandemi COVID-19. Proses pembelajaran tetap dilakukan di sekolah-sekolah karena 30 persen daerah ini belum terjangkau jaringan internet," kata Bupati Paulus K Limu.
Mantan Kepala Inspektorat Provinsi NTT ini mengatakan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus mendorong percepatan vaksinasi bagi guru-guru dan pelajar guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Sampai saat ini sudah 80 persen guru-guru di Sumba Tengah telah disuntik vaksin COVID-19," kata Paulus K Limu.
Dia optimis pada akhir Oktober 2021 capaian vaksinasi COVID-19 untuk guru dan pelajar mencapai 90 persen.
Baca juga: Artikel- Bangkitnya sektor pendidikan di Kota Kupang di tengah pandemi COVID-19
Paulus K Limu menambahkan Kabupaten Sumba Tengah masih memberlakukan PPKM Level 3 karena memiliki 21 kasus terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kami telah mengingatkan seluruh sekolah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam lingkungan sekolah guna mencegah penularan COVID-19," tegas Paulus K Limu.
Ia mengapresiasi terhadap lembaga INOVASI yang telah bekerjasama dengan Pemeirntah Kabupaten Sumba Tengah terus melakukan pendampingan terhadap kegiatan pendidikan pembelajaran selama pandemi COVID-19.
Sementara itu guru SD Waerame, Kabupaten Sumba Tengah, Yuliana Wula Male mengatakan selama pandemi COVID-19 tidak dilakukan pembelajaran daring karena sebagian besar orang tua di kawasan pedesaan belum memiliki hand phone untuk digunakan anak-anak apabila dilakukan belajar secara daring.
"Para orang tua di daerah pedesaan juga tidak tidak bisa membaca terkendala dalam mendidik anak di rumah serta terkendala jaringan internet," tegasnya.