Mentan minta badan karantina kawal ekspor

id NTT,Hari karantina pertanian,mentan, barantan

Mentan minta badan karantina kawal ekspor

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Gubernur NTT Victor B Laiskodat (kiri) dan staf ahli Menteri Pertanian Joice Triatman usai mengikuti upacara peringatan Hari Karantina Pertanian ke-144 di lapangan Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kota Kupang, NTT, Senin (18/10/2021). ANTARA/Kornelis Kaha.

...Selama tujuh hari, kita bisa mengekspor sebanyak Rp7,26 triliun. Semua ini bisa dilakukan karena kompak dan kerja keras semua jajaran Barantan
Kupang (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo minta jajaran Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk terus mengawal ekspor pertanian dan lebih kreatif menciptakan peluang.

"Selama tujuh hari, kita bisa mengekspor sebanyak Rp7,26 triliun. Semua ini bisa dilakukan karena kompak dan kerja keras semua jajaran Barantan,” katanya saat melakukan kunjungan kerja di Kota Kupang, NTT, Senin, (18/10).

Syahrul mengharapkan jajaran Barantan bisa terus kreatif menciptakan peluang. Apalagi Barantan memiliki peran penting dalam lalu lintas ekspor-impor pertanian.

Menurut Syahrul, kerja keras jajaran Barantan sudah terlihat dengan suksesnya Merdeka Ekspor yang diselenggarakan 15 Agustus lalu.

"Banyak yang bisa kita lakukan. Untuk menjaga pintu negara, kita (Kementerian Pertanian) diwakili oleh Barantan. Tapi saya harapkan kawan-kawan tidak hanya sekedar menjaga pintu. Banyak yang bisa dilakukan sebagai sumbangsih kita untuk bangsa dan negara,” ujar dia.

Selain mengawal ekspor pertanian, Syahrul juga berharap Barantan bisa menjaga produk-produk impor pertanian yang masuk ke Indonesia. Apalagi dirinya menyoroti adanya pihak-pihak yang mendukung impor.

“Yang memikirkan impor tidak memikirkan orang lain. Dan kalian yang terdepan untuk menjaga itu,“ kata Syahrul.

Lebih lanjut, Syahrul minta jajaran Barantan untuk tetap bersemangat bekerja. Ia tak menampik, masih ada pihak-pihak yang menyepelekan kerja para insan Pertanian, termasuk jajaran Kementan.

"Orang kira mengurus pertanian biasa saja. Karena orang lain berpendapat seperti itu, kita pun pada akhirnya merasa biasa. Padahal mengurus pertanian itu menjamin kebutuhan pangan 273 juta orang Indonesia,” imbuh Syahrul.

Untuk itu, dirinya berharap jajaran Barantan bisa terus bekerja dengan tulus dan ikhlas, serta berpegangan kepada standar operational procedure (SOP) berdasarkan tata kelola yang benar.

"Pulang dari sini, saya minta teman-teman untuk ada kemauan dan semangat yang lebih kuat lagi. Kalau kita memiliki kemauan besar, saya yakin, pertanian Indonesia bisa menembus dunia,” kata Syahrul.

Baca juga: Mentan: Food estate mampu kurangi kemiskinan di Sumba Tengah
Baca juga: Mentan Serahkan 22 Traktor Untuk Petani Perbatasan